Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu B.1.617.2? Varian Delta Covid-19, Lebih Berbahaya dari SARS-CoV-2, Sudah Masuk di Indonesia

Varian delta dari SARS-CoV-2 adalah nama lain dari varian B.1.617.2 yang pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Desember 2020 di India.

Istimewa/Internet
Apa Itu B.1.617.2? Varian Delta Covid-19, Lebih Berbahaya dari SARS-CoV-2, Sudah Masuk di Indonesia 

"Sampai hari ini, Selasa (15/6/2021), urutan (keturunan) ini telah diidentifikasi dalam genom dari 10 negara," ujar Jolly.

Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 21 Juni 2021, Cancer Kontroversial, Capricorn Akan Dimabuk Asmara

“Urutan baru-baru ini telah ditetapkan sebagai garis keturunan AY.1 (B.1.617.2.1), subgaris keturunan Delta, karena kekhawatiran tentang K417N menjadi salah satu mutasi yang ditemukan pada varian Beta (B.1.351),” lanjut dia.

Public Health England, dalam laporan terbarunya tentang varian virus corona, mengatakan bahwa varian Delta Plus diidentifikasi dalam enam genom dari India per 7 Juni 2021.

Badan kesehatan itu telah mengonfirmasi keberadaan total 63 genom varian Delta dengan mutasi K417N baru.

Namun, para ilmuwan berpandangan bahwa tidak ada penyebab langsung yang perlu dikhawatirkan di India karena insiden varian Covid-19 baru di negara itu masih rendah.

Ilustrasi COVID-19 <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/varian-delta' title='varian delta'>varian delta</a>

Asal mula varian Delta Plus

Seorang ilmuwan di CSIR-Institute of Genomics and Integrative Biology (IGIB) yang berbasis di Delhi, Vinod Scaria mengatakan, salah satu varian yang muncul adalah B.1.617.2.1 juga dikenal sebagai AY.1 yang ditandai dengan akuisisi mutasi K417N.

Ia menjelaskan, terbentuknya varian Delta plus merupakan hasil mutasi pada protein lonjakan SARS-COV-2.

Menurut dia, hal itu merupakan protein lonjakan yang sama yang memungkinkan virus masuk dan menginfeksi sel manusia.

Namun, ia menambahkan, frekuensi varian K417N tidak hanya di India untuk saat ini.

Urutan keturunan itu kebanyakan dari Eropa, Asia, dan Amerika.

Kebal terapi antibodi monoklonal

Dilansir dari Independent, (15/6/2021), berdasarkan data awal menunjukkan garis keturunan baru ini (B.1.617.2.1) memungkinkan virus corona untuk lebih tahan terhadap perawatan terapi antibodi karena termasuk mutasi K417N, di mana virus ini pertama kali ditemukan pada varian Beta yang muncul di Afrika Selatan.

Tidak hanya dikenal sebagai varian baru, varian Delta Plus memiliki kemampuan untuk menolak terapi antibodi monoklonal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved