Bisnis
Berhasil Bertahan Selama 7 Tahun, Black Cup Terus Kembangkan Strategi Pasar
Black Cup menjadi salah satu yang menjadi pioner kedai kopi di Manado yang konsepnya benar-benar coffee shop
Penulis: Isvara Savitri | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kopi menjadi salah satu minuman yang sedang ngetren di kalangan anak muda saat ini, termasuk di Manado, Sulawesi Utara.
Black Cup menjadi salah satu yang menjadi pioner kedai kopi di Manado yang konsepnya benar-benar coffee shop.
Didirikan oleh dua anak muda asal Manado, Nouval Rantung (38) dan Rizal Arifin (33), Black Cup menjadi salah satu kedai kopi yang berhasil bertahan di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Nouval dan Rizal mengaku menggunakan segala cara agar bisa terus bertahan di tengah banyaknya kedai kopi yang tutup.
"Syukurnya sekarang kita sudah memasuki tahun ke-7 dan masih tetap eksis. Yang jelas harus tetap konsisten namun mengikuti perkembangan zaman juga," jelas Rizal, Senin (14/6/2021).
Baca juga: Elektabilitas Demokrat Stagnan, Billy Lombok Optimistis Rebut Simpati Rakyat
Rizal dan Nouval bersama timnya terus berusaha mengembangkan ide baru agar bisa memberi nuansa berbeda kepada pelanggan.
Salah satu agar bisa bertahan, tak hanya membuka kedai kopi tetapi Black Cup juga menyediakan roastery.
"Kita juga bikin kopi untuk kebutuhan kedai kopi lain. Pasarnya kalau di Sulut ada di Manado, Tondano, Kotamobagu, dan Sangihe. Kalau di luar Sulut paling jauh Ternate sama Ambon," kata Rizal.
Black Cup sendiri rencananya akan segera pindah ke tempat baru di sekitar SMA N 1 Manado.
Di tempat baru tersebut, Rizal dan Nouval akan lebih mengembangkan edukasi tentang kopi kepada masyarakat.
"Kami usahakan akan lebih sering bikin workshop agar masyarakat Manado tidak hanya sekadar ngopi tapi juga dapat pengetahuan soal jenis-jenis kopi, cara membuat kopi, dan lain-lain," terang Nouval.
Baca juga: Hasil Survei SMRC, Nasdem Terancam Tak Lolos ke Senayan, Ini Respons Kader di Sulut
Selain itu, tips bertahan Black Cup adalah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Kita tetap memtauhi protokol kesehatan dasar ya dengan menggunakan masker dan mencuci tangan, berlaku baik bagi pegawai maupun pengunjung. Tempat duduk juga sudah dikurangi 50 persen, dulu lebih padat," ujar Rizal.
Namun keduanya mengaku masih susah menerapkan jaga jarak bagi para pengunjung.
"Kalau soal menjaga jarak itu sudah sulit untuk kami kontrol," aku Rizal.