Kebakaran Balai Wartawan
Sartika Peluk Bayinya Nekat Terobos Kobaran Api saat Kebakaran 4 Bangunan di Manado
Bayi perempuan 9 bulan itu terus menangis. Begitu pula kakaknya yang duduk di bangku SD. Dua anak itu terus merengek.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Aldi Ponge
Sulit memanjat tembok pembatas yang lebih dari dua meter.
Ketiganya nekat. Sartika dan dua kerabat perempuan lainnya menerobos korban api di langit-langit rumah.
"Kita plo (peluk) kuat-kuat ni anak kong lari. Kami pasrah," kata Sartika. Tangisnya pecah.
Oan Husain , penghuni kos lainnya bilang, mereka ketakutan.
"Waktu itu tinggal tiga orang perempuan. Kami tak salat karena ada alangan," kata perempuan paruh baya yang masih mengenakan mukena.
Para laki-laki semuanya tengah salat Ied di masjid. Ketiganya mencari jalan keluar sendiri.
Mereka selamat, nekat menerobos bangunan di depan kos yang juga terbakar.
Sambil terisak ia bercerita, tubuhnya nyaris terpanggang. "Kami lari sambil merunduk karena api sudah di plafon," katanya.
Ia bersyukur bisa selamat. "Syukur masih selamat," katanya lirih.

Pengakuan Warga Lihat Kebakaran
Pengakuan warga yang melihat kebakaran di Jalan Sudirman, Kelurahan Lawangirung, Kota Manado, Sulut, Kamis (13/05/2021) pagi.
Hendra Lintong (44), saksi mata mengatakan api diduga berawal dari bangunan rumah makan Ria Rio.
Sekuriti GMIM Sentrum Manado ini bilang, api diduga mulai menjalar sekitar pukul 06.45.
Saat kejadian ia tengah siaga di gereja.
"Kita curiga dengar ledakan, astaga pas lihat ini (Ria Rio) sudah menyala. Api besar dari atas (lantai dua)," kata pria 44 tahun itu.