KKB Papua
Kebijakan Soeharto di Masa Lalu Picu Terbentuknya KKB Papua, Peristiwa Tragis Rakyat Papua Pecah
KKB Papua terpicu melawan NKRI dianggap karena kebijakan Soeharto. Amarah KKB Papua kembali setelah merasa dipinggirkan.
Rasa ingin merdeka keluar dari NKRI dirasakan rakyat Papua ketika 900 orang di Tembagapura tewas setelah terjadi kisruh.
Tepatnya, di masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Dendam amarah pun muncul karena peristiwa tersebut.
KKB Papua yang dinilai jadi kelompok teroris oleh pemerintah karena dianggap kelewatan dan meresahkan masyarakat.
Isu Papua memang sudah lama menjadi masalah sendiri di Indonesia.
Kelompok militan separatis yang berniat membebaskan Papua dari pemerintah Indonesia sudah lama berdiri.
Masalah ini bahkan sudah bercokol sejak Papua Barat bernama Irian Barat dan baru saja dibebaskan dari Belanda di tahun 1963 lalu.
Sejarah mencatat para Presiden Indonesia memiliki cara-cara yang berbeda dalam menangani masalah separatisme di Papua.
Soeharto adalah presiden Indonesia yang lakukan langkah ekstrim menangani separatisme Irian Barat.
Ia menemui pimpinan gerakan separatis kala itu, Lodewijk Mandatjan.
Lodewijk adalah pemimpin legendaris pada masanya, ia memimpin 14 ribu anggota kelompok separatis KKB Papua di bawah kendalinya dan lakukan aksi teror tahun 1964-1967.

Soeharto pun menemui Lodewijk pada 11 Januari 1969.
Keduanya bertemu lalu membicarakan gerakan separatis Papua.
Lodewijk mengatakan ia siap kembali ke Indonesia atas kemauannya sendiri.
Selanjutnya Presiden Soeharto mengatakan jika masih banyak kekurangan dalam kehidupan rakyat di Irian Barat saat itu.