Pandemi Covid 19
Kala Covid-19 Bobol Sistem Kesehatan India, Tiap Jam 117 Orang Meninggal
“Tolonglah, kirimi kami oksigen,” kata dokter itu dengan suara tertahan. “Pasien-pasien saya sekarat."
Pasien kesulitan mengakses oksigen penyelamat hidup di rumah sakit di seluruh negara itu.
Pemerintah telah memerintahkan semua industri agar mengalihkan pasokan untuk keperluan medis.
Amerika Serikat (AS) berjanji mengirim bantuan oksigen ke India secepat mungkin sebagai tindakan untuk melawan pandemi virus corona.
AS juga akan mengirim puluhan juta dosis vaksin ke luar negeri secara bertahap.
Hal ini merupakan dorongan AS untuk memberi bantuan yang bermakna.
"Kami ingin membantu dalam kemitraan dengan India," kata Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki kepada wartawan.
“Kami berjanji untuk memberi bantuan yang mereka butuhkan, baik itu oksigen, APD, terapi, tes, atau bahan baku vaksin.”
Sebanyak 60 juta vaksin AstraZeneca belum disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS, dapat masuk ke negara lain secara bertahap setelah selesai menjalani pemeriksaan keselamatan federal, menurut Gedung Putih.
“Saat ini, kami tidak mempunyai vaksin AstraZeneca yang tersedia,” kata Psaki, yang menjelaskan pengiriman vaksin untuk negara lain masih beberapa minggu lagi.
Pengiriman awal mungkin sebanyak 10 juta dosis.
Presiden AS Joe Biden berbicara hari Senin dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, dalam apa yang digambarkan oleh seorang pejabat senior pemerintahan sebagai "seruan yang hangat dan positif."
Modi mengatakan di Twitter, ia “menggarisbawahi pentingnya rantai pasokan bahan baku vaksin dan obat-obatan yang lancar dan efisien”.
Ia menambahkan, kemitraan antara kedua negara “dapat mengatasi tantangan dunia terhadap Covid-19. (*)
Baca juga: Berapa Sih Harga Sebuah Kapal Selam? Simak 5 Harga Kapal Selam Perang Termahal di Dunia
Baca juga: DPRD Sulut Gelontorkan Rp 1,2 Miliar Beli Laptop Apple untuk 45 Wakil Rakyat
Baca juga: Pengakuan Munarman Tak Terlibat Baiat ISIS, Debat Panas dengan Najwa: Saya Hanya Diundang