Pandemi Covid 19
Kala Covid-19 Bobol Sistem Kesehatan India, Tiap Jam 117 Orang Meninggal
“Tolonglah, kirimi kami oksigen,” kata dokter itu dengan suara tertahan. “Pasien-pasien saya sekarat."
Krisis yang makin memburuk itu tampak kontras dengan situasi yang mulai membaik di negara-negara yang lebih kaya, seperti AS, Inggris, dan Israel.
Negara-negara tersebut sudah memvaksinasi sejumlah besar penduduk dan mengalami penurunan dalam jumlah kematian dan infeksi sejak musim dingin.
India memiliki populasi penduduk empat kali lipat dari AS, tetapi pada Senin, mencatat 11 kali lipat jumlah infeksi baru.
Para dokter seperti Singh berada di garda depan, yang berusaha mendapatkan pasokan yang dibutuhkan agar pasien mereka tetap hidup.
Singh menerima 20 tabung oksigen pada Senin yang hanya cukup untuk rumah sakit bertahan melalui hari hingga ventilator mulai membunyikan alarm lagi.
“Saya merasa tak berdaya karena pasien-pasien saya bertahan hidup jam demi jam,” kata Singh dalam wawancara melalui telepon.
“Saya akan memohon (bantuan) lagi dan berharap seseorang mengirim oksigen yang membuat pasien-pasien saya hidup untuk satu hari lagi."
Meski situasi saat ini sudah buruk, para pakar memperingatkan situasi kemungkinan akan lebih memburuk.
Khrisna Udayakumar, direktur di Duke Global Health Innovation Center di Duke University, mengatakan, India tidak mungkin menangani situasi seperti ini dalam beberapa hari mendatang.
“Situasi di India tragis dan mungkin akan makin memburuk dalam beberapa minggu hingga bulan,” ujarnya.
Dia menambahkan “Upaya global bersama untuk membantu India di tengah krisis” sangat diperlukan.
Menteri kesehatan dan Layanan Kesejahteraan Keluarga India Lav Agarwal, Senin, mengimbau masyarakat agar tidak "panik".
Ia menegaskan bahwa pemerintah melakukan semua yang bisa untuk menyediakan oksigen yang sangat dibutuhkan bagi pasien Covid-19 di seluruh negeri.
India melaporkan rekor lonjakan penularan dan kematian dalam lima hari berturut-turut pada Senin dengan 352.991 kasus baru dan sedikitnya 2.812 kematian.
Agarwal menambahkan, “Walaupun jumlah kasus yang dilaporkan lebih banyak, terdapat kabar positifnya juga, angka rata-rata kesembuhan meningkat. Kemarin, 219.272 orang telah sembuh."