Berita Bitung
HUT ke-4 Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo, Ini Pesan Maurits Mantiri
Selasa (27/4/2021) merupakan hari bahagia, untuk Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo merayakan hari ulang tahun (HUT) ke 4.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Ir Maurits Mantiri MM selaku sesepuh Negeri Adat Manembo-Nembo mengatakan, banyak orang yang berpendapat tentang budaya dari aspek kesenian, misalnya menari itu budaya.
"Padahal budaya itu definisinya adalah bekerja, tidak bekerja tidak berbudaya," tutur Ir Maurits Mantiri MM.
Sehingga tugas dari pamangku adat Negeri Manembo-Nembo, untuk membuat masyarakatnya bekerja jangan sampai tidak dapat kesempatan bekerja.
Baca juga: Anak Buah Anies Dinyatakan Bersalah Atas Dugaan Pelecehan Seksual, Blessmiyanda Terima 2 Hukuman
Baca juga: Polisi Tutup Mata Munarman saat Ditangkap, Komnas HAM dan Kuasa Hukum Anggap Tindakan Itu Berlebihan
Baca juga: Nasib Bambang Brodjonegoro Kembali ke Awal, Nadiem Makarim dan Bahlil Lahadalia Dilantik Jokowi
Ciptakan dan buat dunia kerja, kemudian dari situlah diatur adat dan istiadat.
Menurut Maurits Mantiri, adat dan istiadat merupakan seuatu hal atau kebiasaan, yang telah tersusun turun temurun tidak bisa di geser dengan kebiasaan baru.
Kecuali adat dan istiadat tidak mampu dan topang perkembangan.
"Sumber inspirasi dari kebudayaan adalah gotong royong, terjemahan dari pancasila," jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, dia menjelaskan terkait keberadaan program TV Digital. Untuk meningkatkan literasi, seperti orang bule meski dalam posisi rebahan mereka membaca semua bacaan.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Wagub Steven Kandouw: Proyek Strategis Pariwisata Sulut Jalan Terus
Inilah yang harus dilakukan angkatan muda negeri adat Manembo-Nembo, harus membiasakan diri membaca baik koran dan buku. Kalau perlu pinjam buku ke kepala Dinas Perpustakaan Kota Bitung.
Pesannya, dalam susah payah apapun harus tetap tegar dan kuat jangan tergerus dengan nilai-nilai yang bukan kebanggaan.
Sementara itu Hengky Honandar SE Wakil Wali kota Bitung, menilai peringatan seperti ini, selain sarat nilai-nilai ucapan syukur, juga mengandung makna kuatnya persaudaraan, kekeluargaan, gotong royong, serta persatuan.
Dan kesatuan yang telah tercipta di negeri manembo-nembo sejak dahulu.
Baca juga: Aurel Histeris saat Atta Halilintar Copot Sarung, Tak Tahan Lama Pisah Ranjang: Siap Sama Kamu
"Sebagai pemerintah mengapresiasi kepada pengurus pemangku adat negeri Manenbo-nembo, karena di tengah badai covid-19 serta dinamika sosial, pemangku adat negeri manembo-nembo berhasil mengokohkan eksistensi dan perannya untuk menjaga kesatuan wilayah, masyarakat, dan aturan tradisi turun-temurun," kata Hengky Honandar.
Menurut Hengky Honandar, keberadaaan pemangku adat seperti yang ada di Manembo-Nembo seyogyanya diarahkan untuk menjaga cara kerja adat atau tradisi.
Sekaligus membentuk keyakinan masyarakat untuk menjalankan tradisi, serta secara bersamaan menanggapi berbagai persoalan sosial di tengah masyarakat secara gotong royong.