Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hikmah Ramadhan

Bulan Menabur Berkah

Sebelum sampai perincian tentang ibadah individu dan sosial, Nabi saw menyebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan berkah, rahmat serta maghfirah.

Tribun Manado
Dr Muhammad Tahir Alibe, Dosen Hadis/Ilmu di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Manado. Anggota Komisi Fatwa MUI Sulut. 

Oleh: Dr Muhammad Tahir Alibe M.Th.I
Dosen Hadis/Ilmu di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Manado. Anggota Komisi Fatwa MUI Sulut.

BULAN Ramadhan adalah momentum untuk meningkatkan ibadah individu dan ibadah sosial.

Nabi saw merincikan, untuk ibadah individu disebutkan agar berpuasa, membaca al-Qur'an, melakukan shalat fardhu dan sunnah serta memperbanyak sujud, berdoa dan beristighfar kepada Allah swt.

Juga memperbanyak membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.

Untuk ibadah sosial, umat Islam sangat dianjurkan untuk menjaga mata, telinga serta lisan dari yang haram.

Baca juga: Meriahkan Bulan Suci Ramadan, Karang Taruna Desa Tolondadu Gelar Lomba Tahfidz Quran dan Adzan

Juga menyambut tali persaudaraan dan jangan memutuskannya. Memperbaiki akhlak serta menahan amarah.

Meringankan beban pembantu. Memberi buka puasa walau hanya seteguk air dan sebutir kurma.

Memuliakan anak yatim hingga mengasihi kaum faqir miskin.

Namun sebelum sampai pada perincian tentang ibadah individu dan ibadah sosial, Nabi saw menyebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan berkah dan rahmat serta bulan maghfirah (ampunan).

Oleh karena berkah, rahmat serta maghfirah-Nya, Allah swt jadikan napas dianggap tasbih, tidur dianggap ibadah, pahala bacaan al-Qur’an, shalat sunnah dilipat gandakan.

Semua itu terjadi pada bulan Ramadhan.

Mungkin kita bertanya, kenapa bisa demikian? Salah satu sebabnya karena bulan Ramadhan bulan penuh berkah.

Menurut ulama berkah adalah kelebihan manfaat di atas manfaat yang biasa.

Berkah adalah bonus. Ulama lain mengartikan berkah makna dasarnya adalah kemantapan yang sifatnya positif.

Dari makna tersebut berkembang menjadi makna lain namun tetap sebagai sesuatu yang positif.

Antara lain maknanya berkah adalah kebajikan yang melimpah.

Baca juga: Data Kerusakan Bangunan Akibat Badai Sikon Tropis Surigae di Talaud

Menurut Habib Quraish Shihab pakar tafsir ternama dan terkemuka di Indonesia, kalimat awal di surah al-Mulk تبارك الله (taba>raka Alla>h) diterjemahkan kurang tetap dengan “Maha Suci Allah” tetapi seharusnya dengan makna “Amat melimpah kebajikan Allah”.

Jadi berkah adalah nilai manfaat lebih dari sesuatu.

Bila memiliki uang Rp 1.000.000 (satu juta rupiah), dengan uang tersebut dipakai untuk beli minuman-minuman keras, maka uang tersebut tidak mengandung berkah.

Namun bila uang tersebut dengan jumlah yang sama dipakai untuk beli baju, dipakai berobat, bersedekah maka uang itu mengandung berkah.

Makanan yang penuh berkah adalah yang mengenyangkan, menjadi obat dari penyakit serta mendorong aktivitas positif.

Guru saya pernah berkata, “jika kita malas beribadah salah satu sebabnya karena makanan tidak mengandung berkah”.

Ketika berjumpa dengan sesama kaum muslimin kita disunnahkan untuk memberi salam, assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: Aliani, Ibu Kepala Dusun Tewas Bersimbah Darah, Padahal Baru Menjabat Sebulan

Kita mendoakan saudara kita agar mendapat rahmat dan berkah.

Ketika makanan sudah dihidangkan maka dianjurkan berdoa اللهم بارك لنا (Ya Allah, berilah kami keberkahan).

Setelah selesai maka di antara doa yang dibaca الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركا (Segala puji bagi Allah yang banyak yang baik dan diberkati).

Dalam pernikahan saudara, tetangga atau teman dekat.

Rasulullah saw mengajarkan agar mendoakan kedua mempelai dengan membaca doa. بارك الله و بارك عليكما و جمع بينكما في خير

(Semoga Allah memberkati untuk kalian berdua dan memberkati atas kalian berdua serta menghimpun kalian berdua dalam kebaikan). Malam lailatul qadr juga disebut lailatul muba>rak (malam penuh berkah) lihat Qs. Al-Dukha>n: 3-4.

Oleh karena itu, amal-amal ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan baik malam atau siang hari pahalanya dilipatgandakan oleh Allah swt.

Itu karena bulan Ramadhan adalah bulan menebar kebajikan, bulan menabur berkah.

Sebagaimana amal kebaikan dilipatgandakan, maka tentu saja amal keburukan yang dilakukan pada bulan Ramadhan juga dilipatgandakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Karena itu, di antara yang dipesannkan oleh Nabi saw di Bulan Ramadhan hendaknya memperbaiki akhlak dan menghindari akhlak yang buruk.

Utamanya menahan amarah pada bulan penuh berkah. (*)

Artikel lain tentang Hikmah Ramadhan

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved