Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Kebangkitan Bangsa

Cak Imin Mau Dikudeta, Ketua PKB Minut Mengaku Belum Tahu Ada Isu Muktamar Luar Biasa

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mau dikudeta

Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Partai Kebangkitan Bangsa 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mau dikudeta.

Pasalnya, sebanyak 113 DPC diklaim siap melaksanakan Mukthamar Luar Biasa, agenda untuk melengserkan Ketua Umum PKB.

Di Provinsi Sulut, Ketua PKB Kabupaten Minahasa Utara, Sarhan Antili mengaku tidak tahu menahu dengan isu kudeta Cak Imim

"Saya belum dengar, " ujar Anggota DPRD Minahasa Utara ini ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id lewat sambungan telepon, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Airlangga Hartarto Salip Prabowo Subianto, Popularitas Puan Mulai Naik, Survey KedaiKOPI Capres 2024

Baca juga: Steven Kandouw Kagum, Siswa SMK Cokroaminoto Langsung Direkrut PT Conch

Baca juga: RAMALAN ZODIAK Besok Rabu 14 April 2021, Cancer Penuhi Segala Tanggung Jawab, Virgo Kerja Keras

Ketika ditanya soal sikap PKB Minut terhadap isu ini, Satuan enggan berkomentar, ia beralasan sedang sibuk

"Saya mau vaksin dulu, nanti saya telepon balik,'' ujarnya kemudian mengakhiri sambungan telepon.

Adapun, Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) mewacanakan terselenggaranya Muktamar Luar Biasa.

Baca juga: SEBENTAR LAGI Buka Puasa, Ini Doa Buka Puasa, Jangan Lupa untuk Jauhi Hal-hal ini Selama Berpuasa

Baca juga: Seorang PNS dan Wanita Petugas Kebersihan Ketahuan Berselingkuh, Keduanya Dihukum Cambuk 100 Kali

Baca juga: 3 Populer Hari ini, Artis Mualaf Puasa 2020 hingga Anak Megawati Calon Kuat Ketum PDIO

Ditengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).

Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.

"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Rekomendasi Menu Buka Puasa Pedas dan Lezat, Bahannya Murah dan Mudah Didapat

Baca juga: Willy dan Suhendar Dianiaya hingga Tewas saat Tagih Utang ke PT Evercom, Disiksa Selama 4 Jam

Baca juga: Kisah Guru di Bunaken, Tiap Hari Naik Perahu Demi Siswa, Pakai Uang Sendiri Meski Gaji Seret

Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum. Sehingga AD/ART partai diubah.

Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC. Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.

"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC. Tetapi di dalam perzaliman Muhaimin, mengobrak-abrik AD/ART.

Pemilihan Ketua wilayah harus diusulkan oleh masing-masing Ketua DPC, lalu dikirim ke DPP, DPP yang menentukan ini ketua," ujar Andi.

Baca juga: Ini Perhitungan Besaran THR Karyawan Swasta Tahun 2021, Termasuk yang Sudah Bekerja 1 Bulan

Baca juga: Masih Ingat Sherrin Tharia? Cerai dari Zumi Zola, Kini Penampilannya Berubah hingga Bikin Salfok

Baca juga: Sosok Mbah Min Mata-mata Intelijen Indonesia, Pahlawan Veteran yang Kini Jadi Pedagang Mainan

Pada realitasnya, ucap Andi, tidak sesuai AD/ART. Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan oleh DPP.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved