Berita Bitung
Rumah Iwan Sudah Enam Kali Kemasukkan Air, Akibat Pengerjaan Jalan Tol Manado Bitung
Keluhan dampak pengerjaan jalan tol Manado Bitung, di Lingkungan I Kelurahan Kakenturan II Kecamatan Maesa Kota Bitung, Sulu disampaikan warga sekitar
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Keluhan dampak pengerjaan jalan tol Manado Bitung, di Lingkungan I Kelurahan Kakenturan II Kecamatan Maesa Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) disampaikan warga sekitar, Selasa (6/4/2021) sore hingga malam.
Keluhan ini disampaikan ke Ramlan Ifran, anggota komisi III DPRD Kota Bitung, dari fraksi Partai Nasdem
ketika melaksanakan Reses masa persidangan kedua tahun kedua tahun sidang 2020 -2021 DPRD Kota Bitung.
Baca juga: Sulut Vaksinasi Massal Guru di Kepulauan, 638 Tenaga Pendidikan Suntik Vaksin AztraZeneca
Baca juga: Batas Akhir Penyampaian LHKPN, Masih 21.939 Penyelenggara Negara Belum Lapor Kekayaan ke KPK
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem Rabu 7 April 2021, BMKG: 19 Daerah Ini Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Sejumlah warga sekitar menyampaikan, dampak dari pengerjaan jalan bebas hambatan itu mulai dari banjir ketika hujan turun karena saluran air tidak baik,
jalan berbecek hingga kerugian material yang timbul belum ada penyelesaian dari pihak yang berkompeten.
Tarmin Pakaya warga sekitar, menyampaikan aspirasinya kepada Ramlan Ifran dan pihak eksekutif yang menghadiri pelaksanaan reses.
Baca juga: Terkait Musda PAN Sulut, Pengamat Politik: Tidak Ada Kader Potensial Selain SSL dan AA
Baca juga: Inilah Rencana Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto Dalam 100 Hari Kepemimpinan
Baca juga: Sira Poiyo Pemilik Cafe Madu, Protes Eksekusi Pengosongan Lahan
"Perhatikan lingkungan di sini, bukan salahkan pembangunan jalan tol, tapi karena pembangunan jalan tol ketika hujan jalanan jadi berbecek, dan banjir.
Seumur-umur baru sekarang Kakenturan II banjir," kata Tarmin Pakaya.
Lanjut perempuan Tarmin Pakaya, dampak yang setiap hari dialami warga adalah debu yang terbang kesanan kemari,
lalu sering merasakan seperti tanah goyang di dalam rumah saat pengerjaan jalan tol berlangsung.
Baca juga: Terkait Penerapan PPKM, 22 Desa di Kecamatan Pinogaluman Bangun Rumah Singgah
Baca juga: 20 Tahun Hilang, Ibu Ini Kaget Calon Istri Putranya Ternyata Sang Putri, Terungkap Dari Tanda Lahir
Baca juga: 3 Anak Yatim Piatu Hidup Susah, Berjuang Agar Tetap Hidup, Begini Kehidupan I Ketut Pait dan Adik
Iwan warga RT 01 Lingkungan 1 Kelurahan Kakenturan II Kecamatan Maesa menambahkan,
sejak tahun 2020 ketika hujan terjadi rumahnya dan rumah warga lainnya sering terjadi banjir hingga air masuk ke dalam rumah setinggi pinggang orang dewasa.
"Kami sudah mengadu, bahkan sudah di data kerugian material tapi realisasi tidak ada sampai sekarang.
PPK jalan tol dan jasamarga hingga PP jalan tol hanya banyak omong kami kesal,sehingga dalam kesempatan ini kami protes atas apa yang kami rasakan," kata Iwan.
Baca juga: Lobi Sakti Joune Ganda dan Kevin William Lotulung Datangkan Fasilitas Sport Tourism di Minut
Baca juga: Pengamat Sebut Pemenang Drama Partai Demokrat Bukan AHY atau SBY, Tetapi Jokowi, Ini Alasannya
Baca juga: Peringatan Dini Rabu 7 April 2021, BMKG: Ini 24 Wilayah yang Potensi Hujan dan Angin Kencang
Iwan memohon kepada DPRD dan Pemerintah kota Bitung untuk bagaimana mencari solusi terhadap mereka warga yang terdampak dengan jalan tol.