Selebrasi Paskah Pemuda GMIM bernuansa Adat Tonsea

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Nuansa adat Tonsea nampak dalam ibadah paskah selebrasi pemuda GMIM yang dipusatkan di Gereja Imanuel Desa Kaima, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (5/4/2021) sore.

Amatan Tribun Manado, Pembawa acara dan singers memakai baju adat Tonsea.

Ibadah diiringi kolintang, musik Minahasa dari sub etnis Tonsea. 

Liturgi juga memakai bahasa Tonsea pada pembukaannya.

Baca juga: Orangtua Siswa di Sulut Berharap Belajar Tatap Muka Dimulai Asalkan Patuhi Prokes

Baca juga: Djoko Tjandra Divonis 4,6 Tahun Penjara, Jaksa Masih Pikir-pikir Soal Putusan Hakim

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Siang, Pensiunan ASN Tewas Terlindas Truk, Kecelakaan di Dekat Pos Polisi

Ketua Pemuda Sinode GMIM Pricilia Tangel dalam sambutannya mengucapkan tema ibadah dengan bahasa Tonsea.

Pemakaian nuansa adat untuk mendukung pariwisata Minut yang lagi gencar gencarnya dibangun. Apalagi Kolintang kini bersiap menjadi warisan dunia.

Ibadah Selebrasi yang dipusatkan di Gereja Imanuel Desa Kaima, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut, Provinsi Sulut, berlangsung secara virtual sebagai bentuk pelaksanan protokol Covid 19.

Baca juga: Jaga Kamtibmas, Pangdam XIII/Merdeka Tinjau Pengamanan Gereja

Baca juga: Gerald Ikut Ibadah Perayaan Paskah Pemuda GMIM Lewat Ponsel

Baca juga: Wali kota Bitung Mendadak Sambangi Kejari Bitung

Ibadah disiarkan dari gedung gereja via streaming dan disaksikan ribuan pemuda dari ponsel.

Ada yang gelar nonton bareng. Ada pula yang nonton sendiri. 

Ibadah itu dirangkaikan dengan HUT ke-95 Pemuda GMIM

Ketua Sinode GMIM Hein Arina dalam pesannya meminta para pemuda mengaplikasikan iman dalam pekerjaan sehari hari.

Baca juga: Gubernur Olly Dondokambey Bersyukur Perayaan Paskah Aman dan Minim Penyebaran Covid-19

Baca juga: Gaya Kerja Presiden Jokowi Ditiru Bobby Nasution, Gerak Cepat Bereskan Masalah di Medan

Baca juga: Djoko Tjandra Divonis 4,6 Tahun Penjara, Jaksa Masih Pikir-pikir Soal Putusan Hakim

"Dengan iman kita akan bekerja keras dan belajar keras hingga menghasilkan produk yang bermutu tinggi hingga kesejahteraan kita meningkat," ujarnya.

Pemuda gereja juga diajaknya untuk menabung. 

Menurut Arina, Indonesia punya bonus demografi yang besar. 

Inilah potensi yang dapat membuat Indonesia jadi negara termaju di dunia.