Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Ingat Abu Rimba, Pelatih Teroris JI? Kini Singgung Pelaku Bom Makassar: 'Bodoh Mati di Tangan Musuh'

Mantan teroris Abu Rimba alias Munir mengatakan hanya orang bodoh yang bilang bom bunuh diri itu mati syahid. Soroti aksi bom bunuh diri di Makassar.

Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
Kolase SerambiNews
Mantan teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Munir alias Abu Rimba. 

Pertama, para teroris ingin mendirikan negara Islam.

Kedua, mereka menjalankan Jihad Fi Sabilillah.

“Negara Islam dan khilafah ada hubungannya, tidak mungkin bisa mendirikan negara Islam tanpa adanya jalan Jihad (perang),” tuturnya kala itu, seperti dikutip tribunmanado.co.id, Selasa 30 Maret 2021.

“Teroris paling radikal menganggap pemimpin muslim statusnya tauhid.

Sedangkan, non muslim statusnya kafir, semuanya boleh diperangi dan diserang,” lanjutnya.

Hal itu pulalah yang mendasari Ali Imron melakukan pengeboman Kedubes Filipina di Indonesia.

Ia menjelaskan, hal itu karena Indonesia dianggapnya bukanlah negara Islam, maka itu sah dilakukan.

Demikian juga ketika Ali Imron melancarkan pemboman gereja saat malam Natal di beberapa kota di Indonesia yang ditimbulkan oleh nuansa SARA di Ambon dan Poso.

Sama dengan Bom Bali I yang merupakan program oknum Jamaah Islamiyah pimpinan Ali Ghufron alias Mukhlas bersama Ali Imron.

Tujuannya saat itu, yaitu mereka hendak membalas serangan Amerika terhadap Afghanistan pascatragedi 9/11 dengan menargetkan turis asing yang berlibur di Bali.

Dalam video, Ali Imron lantas menyampaikan pesan kepada masyarakat agar jangan sampai tambah “pecah”.

Ali Imron menjelaskan cukup urusan pemilu saja yang sudah pecah.

Pada akhir video pernyataannya, Ali Imron turut menanyakan pertanyaan terhadap Presiden ILC Karni Ilyas terkait kapan dirinya akan dibebaskan dan tak dianggap sebagai antek pemerintah.

Melansir Tribunwow.com, Ali Imron sempat kemudian menjelaskan alasan dirinya melakukan aksi terorisme.

Ali Imron kemudian menceritakan kepada Garil, anak dari salah satu korban bom Bali 1, apa yang ia percayai kala itu.

Ia mengakui dirinya memiliki kepercayaan bahwa aksi pembunuhan masal yang dilakukan olehnya memiliki dasar yang dapat dibenarkan.

"Satu yang saya ingat, apakah jihad melawan atau membalas Amerika dengan cara melakukan pengeboman terhadap orang-orang Bule di Bali itu benar menurut Islam atau fiqih jihad," paparnya.

"Bahkan menurut Osama bin Laden, ini benar," lanjut Ali Imron.

Kala itu, Ali Imron menjelaskan target pengeboman ia pilih lantaran di wilayah tersebut paling banyak terdapat orang asing.

"Pilih diskotek atau klub yang paling banyak bulenya," ujarnya.

"Kami dapatilah Sari Club dan Paddies Pub yang berseberangan jalan," tambah Ali Imron.

Ali Imron mengatakan dirinya menjelaskan semua hal tersebut untuk menyampaikan fakta yang terjadi kala itu.

"Saya cerita seperti ini bukan karena saya bangga, saya menyampaikan fakta," terangnya.

(*)

Baca juga: Tiga Wanita JAD Ditangkap Densus 88, Ternyata Motivator Lukman dan Dewi untuk Teror Bom di Makassar

Baca juga: Teroris Condet Pembuat Bom Paku Dijuluki Juragan Tanah, Dikenal Tertutup & Tak Pernah Jumatan

Baca juga: Ingat Abdullah Hehamahua? Mantan Penasehat KPK, Kini Sebut Bom di Makassar Pengalihan Perhatian

Berita Terkait Bom di Makassar

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved