Berita Sulut
Yasti Soepredjo Belum Menyerah Wujudkan Sekprov dari BMR, Para Calon Harus 'Fight'
Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo satu di antara kepala daerah yang mendorong agar Sekprov Sulut diambil dari Bolmong Raya (BMR).
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bursa calon Sekretaris Provinsi Sulut kembali 'memanas'.
Meski jabatan itu kemungkinan masih akan dijabat Edwin Silangen hingga 22 Oktober 2021, namun figur-figur sudah didorong untuk bersaing.
Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yasti Soepredjo satu di antara kepala daerah yang mendorong agar Sekprov Sulut diambil dari Bolmong Raya (BMR).
"Kita akan majukan putra-putri dari Bolmong Raya," ujar Yasti ketika diwawancarai wartawan, akhir pekan lalu.
Kenapa Sekprov harus dari BMR? Yasti menyebut konsep Golden Triangle.
"Supayakan konsep triangle Pak Gubernur bisa berjalan baik," ujarnya
Konsep ini diperkenalkan Gubernur Sulut 2005-2015, alm SH Sarundajang, yakni membagi komponen 'kekuasaan' antar etnis di Sulut
Ketika masa SHS diwujudkan kepemimpinan Gubernur etnis Minahasa (SH Sarundajang) Wagub etnis Sangihe (Djouhari Kansil) dan Sekprov etnis Bolmong (Siswa Rachmat Mokodongan). Semuanya merupakan figur mumpuni.
Di masa Gubernur Olly Dondokambey, sharing kekuasaan ini hampir terwujud.
Gubernur dan Wagub sudah dipegang etnis Minahasa, sementara etnis Sangihe mendapatkan posisi Ketua DPRD (Fransiskus Silangen), tinggal mewujudkan Sekprov dari etnis Bolmong maka melengkapi konsep triangle.
Namun, Yasti tak serta merta 'memaksakan' Sekprov dari BMR.
Ia menekankan, tetap para pejabat dari BMR harus ikut bersaing dalam lelang terbuka nanti.
"Putri - putra BMR punya kompetensi mumpuni, fight dalam Fit and proper test di lelang terbuka," katanya.
Siapa figur calon Sekprov yang didorong Yasti? Ia mengatakan, BMR punya banyak figur
"Saya kira ada banyak putra - putri Bolmong silahkan berkompetisi, semua punya kesempatan yang sama," ujar Mantan Anggota DPR RI ini.