Terkini Nasional
Ali Ngabalin Tak Terima KLB Demokrat Dikaitkan dengan Istana: Saya Bukan Juru Bicara Pak Moeldoko
Persoalan Partai Demokrat sampai menyeret Istana, tak diterima oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Persoalan Partai Demokrat sampai menyeret Istana, tak diterima oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Senin (8/3/2021).
Diketahui Kepala KSP Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres luar biasa (KLB) yang diadakan di Deliserdang, Sumatera Utara.
Pemerintah Belum Akui KLB Deli Serdang, Mahfud MD Ketum Resmi Partai Demokrat Masih AHY Putra SBY.
Acara tersebut disinyalir hendak menggulingkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terpilih pada 2020 lalu.
Tindakan Moeldoko menjadi sorotan, mengingat jabatannya yang sangat dekat dengan Istana.
Ngabalin lalu menanggapi kasus itu yang sempat dikaitkan dengan pemerintah.
"Saya memperjelas position standing saya, ya. Saya bukan juru bicara Pak Moeldoko," tegas Ali Ngabalin.
"Anda juga bukan juru bicara AHY atau juru bicara Demokrat, sehingga semua narasi dan visi yang kita pakai untuk berbicara di hari ini harus jelas," tambah dia.
Ia menegaskan urusan itu seharusnya ditangani secara internal di Demokrat.
"Kalau bangsa ini bertanya tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), kenapa KLB itu harus diproses, tanya kepada mereka," ucap Ngabalin.
"Jangan Anda tanya kepada saya. Publik tidak tahu," tegasnya.
Ngabalin juga menolak jika dimintai komentar tentang hal itu.
Diketahui KLB itu dilaksanakan kubu yang berseberangan dengan AHY, sehingga menetapkan ketua umum baru.
"Tidak mungkin mereka bisa melaksanakan KLB itu kalau mereka tidak mengerti dan itu bukan urusan kita," terang Ngabalin.