Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Tomohon

Gara-gara Baliho DPRD Soroti Lurah Walian Satu, Mono: Lurah Terkesan Belum Move On

Meski masa kepemimpinan Wali Kota Jimmy Feidie Eman (JFE) dan Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan (SAS) telah berakhir 17 Februari 2021

Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Ferdinand Mono Turang 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski masa kepemimpinan Wali Kota Jimmy Feidie Eman (JFE) dan Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan (SAS) telah berakhir 17 Februari 2021 kemarin.

Namun baliho JFE SAS masih terpajang di sejumlah titik tertentu,

salah satunya di Kelurahan Walian Satu, Kecamatan Tomohon Selatan.

Pantauan tribunmanado.co.id, Senin (22/2/2021) siang,

Baca juga: Kecelakaan Maut, 9 Orang Rombongan Remaja Masjid Tewas, Orang Tua Kenang Salam dan Pelukan Terakhir

Baca juga: Jadwal Serie A Liga Italia Pekan ke-24, Lukaku Pemuncak Top Skor Salip Ronaldo, Inter Milan vs Genoa

Baca juga: UPDATE, Daftar Harga HP Vivo Akhir Bulan Februari 2021, Harga Mulai Rp 1 Jutaan

baliho ucapan HUT Kemerdekaan RI ke 75 dari Pemerintahan Walian Satu masih tegak berdiri tepat di depan alfa midi.

Lantas hal ini menuai tanggapan serius Anggota Komisi I DPRD Kota Tomohon Ferdinand Mono Turang.

"Perlu diperhatikan," tegas Turang.

Baca juga: PERINGATAN DINI Besok Selasa 23 Februari 2021, BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Baca juga: Telkom Indonesia Buka Lowongan Kerja, Terima Mulai Fresh Graduate, Ini Syarat dan Cara Daftar!

Lebih lanjut, dia mengakui melihat sendiri baliho pejabat lama bersama foto lurah masih berdiri tegak di jalan protokol kota Tomohon tersebut.

"Sepertinya entah lurah tidak siap ato malah tidak lagi menjalankan tupoksi di wilayahnya," sebutnya.

"Lurah jangan sampai terkesan gagal move on," tambah Politisi Partai Gerindra ini.

Kelurahan Walian Satu beberapa waktu lalu sempat dihebohkan dengan program pemberian bantuan dari Dinas tenaga kerja Kota Tomohon.

Baca juga: Heboh Warga Tuban Mendadak Jadi Miliarder, Kalau Zaman Orde Baru Tanah Dirampas, Menolak Dicap PKI

Baca juga: Ikatan Cinta, Setiap Masalah Mulai Terpecahkan, Kemungkinan Sinetron Ini Akan Tamat?

Yang mana pemberian bansos naker diduga sarat kepentingan politik,

sehingga menyebabkan lurah Walian Satu didemo masyarakatnya sendiri.

Sementara itu, Lurah Walian Satu Reynhard Paat saat dikonfirmasi mangakui memang sempat lupa mencabut baliho tersebut.

Baca juga: TNI-Polisi Minta Relawan FPI Copot Atribut Baru Bisa Bantu Korban Banjir, Ingatkan SKB 6 Menteri

Baca juga: Kisah Pasukan Harimau, Pasukan Elit Zaman Soekarno yang Ditakuti Belanda, Ini Sejarahnya

"Terima kasih sudah mengingatkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved