Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada Bitung

Pilkada 2020, Ini Kelurahan dengan Partisipasi Masyarakat Tertinggi dan Rendah di Bitung

Pilkada serentak pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur Sulut, Wali kota dan Wakil Wali kota Bitung 9 Desember 2020 menyisahkan sejumlah catatan

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Pelaksanaan rapat dalam kantor (RDK) Rapat evaluasi Sumber Daya Manusia dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Pada Pemilihan Wali kota dan Wakil Walikots Bitung Tahun 2020 Divisi SDM dan Parmas, di Aula Kantor KPU Bitung 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pilkada serentak pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur Sulut, Wali kota dan Wakil Wali kota Bitung 9 Desember 2020 menyisahkan sejumlah catatan.

Diantaranya partisipasi masyarakat (parmas), tertinggi dan terendah dari 69 kelurahan di delapan kecamatan se kota Bitung.

Ini terkuat dalam pelaksanaan Rapat evaluasi Sumber Daya Manusia dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Pada Pemilihan Wali kota dan Wakil Wali kota Bitung Tahun 2020

Divisi SDM dan Parmas, di Aula Kantor KPU Bitung Selasa (16/2/2021).

Baca juga: BK Menilai James Arthur Kojongian Mencoreng Marwah dan Harkat DPRD Sulut, Rekomendasi Pecat

Baca juga: Ini Tanggapan Akademisi Unsrat Terkait Pj Sekkot Ditunjuk Jabat Plh Wali Kota Tomohon

Baca juga: Sudah 101 Tenaga Kesehatan di RSUD Bolsel Terima Vaksin Covid-19 Tahap Satu 

"Jadi untuk Parmas khusus Pilwako yang tertinggi di Kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga 92 persen

dan terendah di Kelurahan Pateten 1 Kecamatan Aertembaga  57 persen," tutur Idhli Fithriah Ketua Divisi sosialisasi, parmas, pendidikan pemilih dan SDM KPU Kota Bitung.

Rapat tersebut menghadirkan pemerintah Kota Bitung Bitung, Polres Bitung, relasi KPU, PPS kelurahan yang parmasnya tinggi dan terendah,

Panitia pemilihan kecamatan (PPK), Panitia pemungutan suara (PPS), relasi KPU, wartawan, pihak Rumah Sakit Manembo-Nembo dan komisioner KPU Bitung.

Baca juga: Fiki Naki Tolak Tawaran Kejasama Brand Senilai Rp 200 Juta, Ini Alasannya

Baca juga: Perpisahan Sehan-Rusdi, Sofyan Alhabsy: Syukur Moanto Atas Pengabdiannya untuk Boltim

Baca juga: Gelar Rapat Pengurus, LPM Tomohon Menolak SK Penonaktifan Ketua LPM Tomohon

Menyusul setelah Kelurahan Makawidey yang peling tinggi Parmas-nya, ada Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu dan Keurahan Mawali Kecamatan Lembeh Selatan.

Fardhan Hamzah ketua PPS Kelurahan Makawidey, menyampaikan evaluasi tentang antusiasnya warga di sana untuk memberikan hak pilih di 4 tempat pemungutan suara (TPS).

Awalnya PPS Kelurahan Makawidey bersama petugas pemuktahiran data pemilih (PPDP) melakukan edukasi dan penyampaian kepada warna bahwa Pilkada 2020 sangat penting.

Baca juga: Kepala BNN Sulut Brigjen Pol Victor Lasut Sebut Zat Adiktif Banyak Digunakan di Sulut

Baca juga: Dilengserkan dari Wakil Ketua DPRD dan Direkom Dipecat, Ini Kata Ketua Golkar Sulut Tetty Paruntu

Khususnya di wilayah Kambahu, di mana warga harus diperhadapkan dengan jarak yang jauh ke TPS.

"Ada warga yang sempat diselimuti ketakukan datang ke TPS, karena pandemi covid-19.

Kami jelaskan sampaikan edukasi ke masyarakat bahwa di TPS sudah berlakukan protokol kesehatan," kata Hamzah.

Selain itu peran tokoh masyarakat meyakinkan warga untuk berpartisipasi pada pilkada kemarin,

serta organisasi kemasyarakatan nusa utara cukup membawa pengaruh agar mengantarkan warga pergi ke TPS.

Baca juga: KKB Papua Makin Beringas, Anggota TNI Berguguran Ditembak, Ini Seruan Panglima TNI

Baca juga: 4 Tahun Nindy Ayunda Biarkan Suami Selingkuh, Ada Selingkuhan yang Dikenalnya

Sementara itu Kelurahan Pateten 1 sebagai wilayah yang Parmasnya terendah,

oleh personel PPS-nya bernama Micky Runtuwene menerangkan, bahwa mereka di lapangan diperhadapkan dengan masalah yang rumit.

"Jadi dalam tahapan Pilkada hingga pelaksanaan pemungutan suara, bersamaan dengan pengerjaan proyek Jalan tol Manado Bitung.

Ada warga yang awalnya terdata di beberapa lingkungan yang terdampak proyek jalan Tol, bangunan  rumah mereka sudah tidak ada lalu mereka pindah ke kelurahan lain.

Ada yang terdeteksi kami pindahkan dalam daftar pemilih, tapi ada yang tidak bisa kami temui," kata Micky.(crz)

Baca juga: Penanganan Covid-19 di Minahasa, 1.643 Sudah Dinyatakan Sembuh

Baca juga: Ini Tanggapan Akademisi Unsrat Terkait Pj Sekkot Ditunjuk Jabat Plh Wali Kota Tomohon

Baca juga: Hukuman Dua Terdakwa Korupsi Dana Banjir Manado Diperberat, Kajari Puas

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved