Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sarundajang Meninggal

Sahabat dan Mentor Presiden Duterte Itu Telah Pergi, Ucapan Belasungkawa Warga Kawanua Mengalir

emilik nama lengkap Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang merupakan birokrat politisi yang lahir dan besar dari tanah Minahasa, kemudian mengabdi

Editor: Aswin_Lumintang
HO / PRESIDENTIAL PHOTO DIVISION / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilik nama lengkap Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang merupakan birokrat politisi yang lahir dan besar dari tanah Minahasa, kemudian mengabdi hingga level internasional.

Buktinya, Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte yang merupakan teman akrab Duta Besar dan Berkuasa Penuh Filipina merangkap Kepulauan Palau dan Marschal Island ini pada satu kesempatan menyatakan Sarundajang merupakan mentor politiknya.

Ceritanya sewaktu Rodrigo Roa Duterte masih menjabat Wali Kota Davao dan Dr Drs SH Sarundaang sebagai Gubernur Sulut, keduanya lalu berbincang mengenai rencana ke depan setelah lama menjabat posisi masing-masing.

Presiden Rodrigo Roa Duterte saat masih menjabat Wali Kota Davao dan menjamu Dr SH Sarundajang saat masih menjabat Gubernur Sulut
Presiden Rodrigo Roa Duterte saat masih menjabat Wali Kota Davao dan menjamu Dr SH Sarundajang saat masih menjabat Gubernur Sulut (Tribun Manado)

Saat itu SH Sarundajang menceritakan pengalamannya mengikuti konvensi Calon Presiden yang diadakan Partai Demokrat. Karena itu, saat keduanya bertemu Duterte menyatakan dirinya akan mencalonkan diri menjadi Presiden Filipina.

Kabarnya SHS ketika itu memberikan beberapa saran dan masukan kepada sahabatnya tersebut. Itulah yang membuat Duterte menyebut SHS merupakan mentornya.

Beberapa tokoh kawanua yang pernah memegang jabatan penting di daerah maupun level nasional memberikan ucapan belasungkawa. Di antaranya, Theo Sambuaga, Ir Lucky Harri Korah MSi, Pengacara OC Kaligis dan sejumlah tokoh kawanua lainnya.

Dr Drs Sinyo Hari Sarundajang sendiri menikah diusia yang terbilang muda yakni 24 tahun. Tepatnya 17 Juni 1969, Sinyo menikahi wanita pujaan hatinya. Gadis belia asal Desa Kolongan Atas, Sonder ini, bernama Deetje Laoh Tambuwun.

Baca juga: Video Ucapan Valentine Day Romantis, Cocok Dikirim untuk Orang Tersayang di Hari Kasih Sayang

Baca juga: Jarang di Ekspose, Begini Rupa Anak Glenn Fredly, Sudah Bisa Berjalan Sendiri

Tokoh Perdamaian Maluku dan Malut

Sulawesi Utara kehilangan salah seorang putra terbaiknya, Sinyo Harry Sarundajang (SHS).

SHS yang kini menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina meninggal dunia dalam usia 76 tahun di Jakarta, pada Sabtu (13/2/2021) pukul 00.31 WIB dinihari.

Sinyo Harry Sarundajang Meninggal saat dalam perawatan di UGD Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta.

Selama menjadi duta besar RI untuk Filipina pada 2018-2021, SHS berjasa menyelamatkan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

SHS juga merangkap Duta Besar Indonesia untuk Kepulauan Marshall dan Palau.

SHS merupakan mantan Gubernur Sulawesi Utara ke-12 yang menjabat selama dua periode sejak 2005 hingga 2015

Selain cakap dalam dunia birokrasi dan politik, SHS juga dikenal sebagai tokoh Sulut yang sangat berprestasi.

Karena prestasinya tersebut, ia bahkan memiliki sekitar 51 penghargaan (Sumber Wikipedia), baik dari Kementerian hingga Presiden

SHS tak hanya dikenal sebagai tokoh berprestasi dan pintar namun juga tokoh yang menjunjung tinggi toleransi baik antar suku hingga agama

Kisah Sinyo Harry Sarundajang yang Dijuluki Panglima Laskar Jihad Maluku dan Malaikat Kecil
Kisah Sinyo Harry Sarundajang yang Dijuluki Panglima Laskar Jihad Maluku dan Malaikat Kecil (Tribun Manado/ Pemprov Sulut)

Sarundajang bahkan menerima penghargaan sebagai tokoh perdamaian Maluku dan Maluku Utara, karena berhasil menyelesaikan konflik disana

Karir birokrat yang matang dengan segudang prestasi dan pengalaman membuat SHS berkontribusi besar atas kemajuan Sulut selama  menjabat.

Bahkan tanpa perjuangan SHS Sulut, tak mungkin mendapat sorotan dunia dan melaksakan event akbar World Ocean Conference (WOC) pada tahun 2009.

Kini SHS telah berpulang dan sumbangsi pemikiran serta pembangunan yang dilakukan akan menjadi landasan para generasi muda untuk membawah Sulawesi Utara lebih baik lagi.

Baca juga: Jarang di Ekspose, Begini Rupa Anak Glenn Fredly, Sudah Bisa Berjalan Sendiri

Baca juga: SHS Berpulang, Sulut Berkabung, Bendera Merah Putih Setengah Tiang hingga 19 Februari 2021

Damaikan Konflik Maluku dan Maluku Utara

Dikutip dari lama fkub.org, Sinyo Harry Sarundajang (SHS) menceritakan pengalamannya dalam menyelesaikan kasus kerusuhan di Maluku Utara dan Maluku.

Kinerjanya di Maluku Utara dan Maluku bukan tanpa hambatan.

Kehadirannya justru diawali oleh tantangan yang bisa mangancam nyawanya.

Apalagi, Sarundajang adalah seorang Kristen yang harus berperan sebagai mediator di kelompok garis keras Kristen dan Muslim.

Saat itu SHS diperintah oleh Megawati Soekarnoputri yang pada saat itu menjabat sebagai wakil presiden, untuk menyelesaikan kasus di Maluku Utara dan Maluku.

Sinyo Harry Sarundajang punya karir yang mentereng.
Sinyo Harry Sarundajang punya karir yang mentereng. (Istimewa/Ryo Noor)

Daerah tersebut sudah empat setengah tahun konflik, sudah tujuh Panglima TNI dan empat Kapolda tapi belum bisa menyelesaikan kerusuhan di dua Maluku tersebut.

Akhirnya SHS berangkat ke daerah konflik tersebut dan bisa menyelesaikannya dalam waktu 11 bulan.

Menurut SHS konflik di Maluku Ambon lebih rumit, karena di Ambon selain ada konflik antar dua agama Islam dan Kristen, di Ambon juga ada RMS.

Namun SHS mampu mengatasi masalah yang rumit itu dengan tetap menyesuaikan budaya dan kearifan lokal masyarakat.

Ketika bertugas di daerah konflik seperti Maluku dan Maluku Utara, SHS berusaha untuk menyelesaikan konflik dengan melihat akar permasalahan yang sesungguhnya.

Akhirnya kasus di Maluku dan Maluku Utara bisa selesai dan sehingga sampai sekarang Maluku dan Maluku Utara bisa aman.

Kesuksesan Sarundajang membawa misi perdamaian, berbuahkan hasil.

Beberapa tokoh terkemuka umat Muslim Maluku, menyebutnya sebagai ‘Panglima Laskar Jihad Maluku’.

Sedangkan tokoh Kristen di sana menyapanya sebagai ‘Malaikat Kecil’.

SHS juga memaparkan keberhasilannya dalam memimpin Sulawesi Utara, menjadikan Sulut daerah yang aman.

Padahal ketika itu berkembang isu ATM (Ambon, Ternate, Manado) yang menjadi daerah target kerusuhan.

Namun itu tidak terjadi, pemerintah Sulut bekerja sama dengan aparat kemanan, tokoh agama dan masyarakat mampu menjaga daerah ini.

Profil Sinyo Harry Sarundajang

Nama Lengkap : Sinyo Harry Sarundajang

Tempat Lahir : Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara

Tanggal Lahir : Selasa, 16 Januari 1945

Istri : Deetje Adelin Sarundajang Laoh Tambuwun

Anak : Steven J. Sarundajang, Vanda D. Sarundajang, Fabian R Sarundajang, Eva C. Sarundajang, Shinta Sarundajang

Profil SHS, Sinyo Harry Sarundajang yang biasa dipanggil SHS lahir di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara 16 Januari 1945. Ia menghabiskan masa sekolahnya di kota kelahirannya.

Sementara kuliahnya, ia mengambil Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi di Manado. SHS berhasil meraih sarjana muda pada tahun 1968.

Untuk meraih gelar sarjana penuh, ia harus mengikuti pendidikan ke jenjang berikutnya.

SHS kuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Jurusan Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan.

Ia berhasil menyabet gelar sarjana pada tahun 1970. Dalam perjalanan hidupnya, ia juga meneruskan ke jenjang doktor.

Karier Sinyo Harry Sarundajang dimulai sebagai dosen pada tahun 1971.

Saat usianya 26 tahun, ia menjadi dosen luar biasa Fakultas Sospol Universitas Sam Ratulangi Manado dengan mata kuliah Ilmu Politik dan dosen luar biasa Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Manado dengan Mata Kuliah Administrasi Negara.

Kariernya terus meningkat. Ia sering diberi tugas darurat untuk menyelesaikan persoalan suatu daerah dengan ditunjuk menjadi pejabat sementara (Pj).

Ia mulai sebagai menjadi Pj. Sekwilda Minahasa, Pj. Karo Bina Pemerintahan Daerah Kantor Gubernur Sulawesi Utara, PJ. Walikotamadya Bitung, Walikotamadya Bitung dalam dua periode.

Kariernya terus naik. SHS menjadi Pj. Gubernur Maluku Utara.

Sementara jabatan tetapnya, SHS menjabat Gubernur Sulawesi Utara selama dua periode; 2005-2010 dan 2010-2015.

Dalam berpartai dia bergabung dengan Partai Demokrat, sebelumnya ia adalah kader PDI Perjuangan.

Saat memimpin Sulut, ia didukung oleh Partai Demokrat. Dia juga sempat ikut konvensi calon presiden yang digelar oleh Partai Demokrat pada tahun 2014.

Sayang, Konvensi Capres yang digelar Demokrat tak berjalan mulus.

Bagi SHS tak masalah tidak jadi ikut bakal Capres 2014. Ia pun menuntaskan pekerjaanya sebagai gubernur.

Tak lagi sebagai orang nomor satu di Sulut, ia diminta berkontribusi di tempat lain. SHS terpilih sebagai anggota Dewan Pers periode 2016-2019.

(tribunmanado.co.id/finneke wolajan)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Cerita Sinyo Harry Sarundajang Berhasil Atasi Konflik Maluku, Dapat Perintah Langsung Megawati, https://manado.tribunnews.com/2021/02/13/cerita-sinyo-harry-sarundajang-berhasil-atasi-konflik-maluku-dapat-perintah-langsung-megawati?page=all.
Penulis: Finneke Wolajan
Editor: Finneke Wolajan

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved