Krisis di Myanmar
Amerika Mulai Ikut Campur Kudeta di Myanmar, Facebook Dipakai Mengawasi, 10 Pejabat Militer Target
Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada pemerintah militer atau junta Myanmar, Kamis (11/2/2021), Channel News Asia melaporkan.
TRIBUNMANADO.CO.ID,NAYPYIDAW-Kasus kudeta militer Myanmar terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi melebar.
Persoalan tersebut sekarang sudah melibatkan negara luar.
tak tanggung-tanggung, negara yang terlibat adalah Amerika Serikat.
Bahkan AS sudah berani memberikan sanksi kepada militer Myanmar.
Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada pemerintah militer atau junta Myanmar, Kamis (11/2/2021), Channel News Asia melaporkan.
Sanksi AS itu menargetkan 10 pejabat militer, termasuk Min Aung Hlaing,
yang dianggap bertanggung jawab atas kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi, (Senin (1/2/2021).
Baca juga: Masih Ingat Delon Indonesian Idol? Dulu Penyanyi Hebat, Sekarang Jadi Pedagang

Pemerintahan Joe Biden juga memasukkan tiga perusahaan permata dan giok yang diduga dimiliki atau dikendalikan oleh militer.
Sebelumnya, Min Aung Hlaing dan jenderal senior lainnya sudah berada
di bawah sanksi AS atas pelanggaran terhadap Muslim Rohingya dan minoritas lainnya.
Dengan diberikannya sanksi, akses junta terhadap dana pemerintah yang disimpan di AS sementara terblokir.
Adapun atas tindakan-tindakan militer tersebut, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akan membahas
Negeri Seribu Pagoda itu pada sesi khusus, Jumat (19/2/2021) mendatang.
Lebih lanjut, perusahaan media sosial Facebook dikabarkan akan mengawasi hingga menghapus konten-konten yang dijalankan oleh junta.
Baca juga: Sosok Nenek Sumiyem Penyapu Komplek Pekuburan Tionghoa, Pernah Dibayar Rp 5 Ribu
Pengawasan itu dilakukan setelah Facebook mengindikasi adanya tindakan melanggar aturan oleh junta, yaitu junta terus