Internasional
Masih Ingat Pembunuhan Qassem Soleimani? Pembunuhnya Akan Diburu Pengadilan Iran-Irak
Pengadilan Iran-Irak menyatakan akan terus mengejar kasus pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani.
TRIBUNMANADO.CO.ID, TEHERAN - Sudah satu tahun lewat semenjak kasus pembunuhan komandan anti-teror senior Iran dan Irak, Letnan Jenderal Qassem Soleimani.
Ia meninggal bersama Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tanpa awak di Bandara Internasional Baghdad.
Serangan tersebut berdasarkan perintah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang saat itu masih berkuasa.
Terkait hal tersebut pejabat tertinggi pengadilan Iran dan Irak terus membahas cara-cara untuk menanggapi pembunuhan oleh AS di Baghdad.
"Kami berunding dengan pihak Irak untuk menanggapi kejahatan dan pembunuhan para komandan syahid," kata Kepala Kehakiman Iran Seyed Ebrahim Rayeesi dalam konferensi pers bersama dengan Ketua Dewan Yudisial Tertinggi Irak Faiq Zidan di Baghdad Selasa (9/2/2021) waktu setempat.

Dia mengapresiasi sistem peradilan Irak yang mengejar kasus pembunuhan mantan Komandan Pasukan Qods IRGC Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) Abu Mahdi al-Muhandis.
Rayeesi juga menyambut baik penguatan peradilan dan hubungan hukum serta kerja sama dengan Irak, dan mengatakan kunjungan jamaah dan pemberantasan korupsi adalah masalah lain yang dibicarakan dengan Zidan.
"Iran dan Irak menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang perang melawan korupsi," tambahnya.
Rayeesi juga menggarisbawahi hasutan tidak dapat mempengaruhi atau mencegah perluasan hubungan antara kedua negara Iran dan Irak.
• Simak Tips Rayakan Valentine yang Aman di Tengah Pandemi Covid-19 Bersama Pasangan
• Hendak Lakukan Aksi Terorisme, ISIS Simpan Bom di Provinsi Al Anbar, Ini Isinya
Pengaruh Qassem Soleimani di Timur Tengah

Jenderal Soleimani memainkan peran berpengaruh dalam pertempuran negara-negara Irak dan Suriah melawan kelompok teror takfiri yang paling terkenal di dunia, ISIS/ISIL dan Al Qaeda.
Letnan Jenderal Soleimani dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bandara Internasional Baghdad di Irak pada 3 Januari 2020, atas perintah Presiden AS Donald Trump.
Serangan udara itu juga menewaskan Wakil Komandan Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) Abu Mahdi al-Muhandis.
Keduanya menjadi martir dalam serangan udara Amerika yang menargetkan kendaraan mereka di jalan menuju bandara.
Lima orang Iran dan lima orang militer Irak menjadi martir oleh rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak AS di Bandara Internasional Baghdad.