Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Belum Menikah dan Tak Punya Anak, Satu Keluarga Tega Tinggalkan Seorang Lansia di Masjid

Seorang lansia sengaja ditinggalkan di sebuah masjid di Klang. Sebelumnya, ia dibujuk salat Jumat berjamaah di masjid tersebut.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com
Dok.Lembaga Zakat Selangor Via World of BuzzSeorang lansia yang sengaja ditinggalkan oleh keluarganya di masjid di Klang, Malaysia. [Dok.Lembaga Zakat Selangor Via World of Buzz]. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KLANG - Usai melakukan salat Jumat di masjid, seorang lansia sengaja ditinggalkan di lokasi tersebut.

Bahkan, dilansir dari World of Buzz pada Sabtu (6/2/2021), lansia tersebut dibujuk keluar rumah untuk salat berjamaah di sebuah masjid di Klang.

Rupanya, keluarganya sengaja meninggalkan lansia tersebut di sana.

Hal itu diungkap oleh Lembaga Zakat Selangor (LZS) yang bergegas ke lokasi setelah mendapatkan informasi ada seseorang yang semalaman tidur di sana.

Melalui pernyataan yang diunggah di Facebook, LZS menginformasikan bahwa pria lanjut usia tersebut ditemukan lapar, lelah, dan mengalami sakit kaki akibat infeksi bakteri.

Ilustrasi Lansia
Ilustrasi Lansia (tempo)

“Segera setelah kami menerima informasi tentang warga lansia, kami bergegas membantunya karena Selangor adalah negara bagian dengan kasus Covid-19 tertinggi saat ini," ujar LZS melalui Facebook.

"Tentu berbahaya jika seseorang yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi tidur di tempat umum,” terangnya.

Menurut ceritanya, lansia tersebut belum menikah dan tidak memiliki anak. Sehingga, ia tinggal dengan keponakannya.

Namun, sejak adanya kebijakan pemerintah Malaysia sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 (MCO), memberikan ketidakpastian keluarganya dan ia mengira itu yang mendorong keluarganya meninggalkannya di masjid.

Sang paman menjelaskan bahwa dia dibujuk oleh keluarga untuk mengikuti mereka beribadah bersama di masjid.

Akibat Istri Tak Jujur Positif Covid-19 Paru-paru Suami Menghitam, Satu Keluarga Meninggal Dunia

Jaga Hubungan Baik, Joe Biden Batal Tarik Pasukan Militer AS di Jerman

Awalnya, dia tidak menyangka bahwa keluarganya akan meninggalkan ia di sana, tetapi itu ternyata adalah rencana mereka selama ini.

Keluarganya bahkan menempatkan pakaian dan beberapa persediaan di tas untuknya.

Kabar Gembira, WHO Sebut Penurunan Jumlah Kasus Baru Covid-19 Secara Global

Kabar gembira, WHO sebut kasus baru virus corona global dalam tren menurun.

Secara global dan di hampir setiap wilayah, jumlah kasus virus corona baru menurun dalam beberapa minggu terakhir.

Ini menunjukkan, dengan tindakan kesehatan masyarakat yang terbukti, sehingga dunia memiliki kekuatan untuk membatasi penyebaran virus corona.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, secara global dan di hampir setiap wilayah, jumlah kasus virus corona baru menurun dalam beberapa minggu terakhir.

"Kami tahu, beberapa negara masih mengalami peningkatan jumlah kasus (virus corona-Red), tetapi di tingkat global, trennya positif (menurun-Red)," katanya, Kamis (4/2), seperti dikutip dari laman resmi WHO.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus (IST)

Menurut dia, hal itu menunjukkan dengan tindakan kesehatan masyarakat yang terbukti, dunia memiliki kekuatan untuk membatasi penyebaran virus corona.

Bahkan dengan varian baru yang beredar, dunia bisa mengendalikan pandemi.

Data WHO menunjukkan, sejak minggu pertama Januari, kasus baru virus corona global dalam tren penurunan.

Minggu pertama Januari, jumlah kasus global sudah di bawah 5 juta. Di pekan kedua Januari, angkanya turun jadi 4,7 juta infeksi.

Jumlah kasus baru virus corona kembali menurun menjadi 4,1 juta kasus virus corona pada minggu ketiga Januari, dan menjadi di bawah 4 juta kasus, tepatnya 3,7 juta kasus global selama minggu keempat Januari.

Ada Jam Tangan dan Perhiasan Mewah di Kasus Korupsi Edhy Prabowo, KPK Terus Selidiki

Mantan Diplomat AS Ingatkan Pengaruh Rusia di Timur Tengah Meningkat

"Tapi, (tren penurunan kasus) itu juga berarti lebih penting dari sebelumnya bahwa kami tidak membuat kesalahan yang sama seperti yang dilakukan tahun lalu," papar Tedros.

Ia berujar, banyak negara menanggapi penurunan kasus virus corona dengan mengurangi tindakan kesehatan dan sosial masyarakat. Kondisi itu juga membuat masyarakat lengah dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Virus datang kembali dengan menderu-deru, seperti kebakaran hutan yang menemukan bahan bakar baru. Tren positif bisa dengan mudah dibalik, dan keuntungan yang diperoleh dengan susah payah bisa hilang," tuturnya.

Sekarang, Tedros menyatakan, banyak negara mulai meluncurkan vaksin. Tapi, dia mengingatkan, vaksin saja tidak akan mengendalikan pandemi.

Sangat penting bagi pemerintah untuk tidak terburu-buru membuka kembali ekonomi, dan terus melanjutkan langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus.

"Masyarakat harus terus melakukan tindakan pencegahan," tandasnya.

Mengontrol penyebaran virus corona, menyelamatkan nyawa sekarang, dan menyelamatkan nyawa nanti dengan mengurangi kemungkinan munculnya lebih banyak varian.

"Ini membantu memastikan vaksin, perawatan, dan diagnostik tetap efektif," terangnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pria Lansia Sebatang Kara Ditelantarkan Keponakan di Sebuah Masjid.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved