Terkini Internasional
Kondisi Bumi Mengkhawatirkan, Matahari Sempat Berputar 23 Jam, Kecepatan Rotasi Tak Seperti Biasa
Kecepatan rotasi Bumi bervariasi secara kontan karena pergerakan kompleks dari intinya yang meleleh, lautan dan atmosfer Bumi.
Daniel Blumstein, profesor di Institut Lingkungan dan Keberlanjutan di Universitas California, Los Angeles dan salah satu penulis artikel tersebut mengatakan kepada CNN, tidak berlebihan untuk berbicara tentang potensi risiko terhadap peradaban kita.
“Mungkin orang pasti mengenalinya."
"Tapi mereka tidak mengerti urgensinya, atau mungkin mereka mengenalinya, tapi mereka tidak mau mengambil pengorbanan individu,” katanya.
Penundaan waktu antara kerusakan ekologi dan dampak sosial ekonomi membuat orang tidak memahami keseriusan dan ketepatan waktu dari masalah tersebut, kata penulis laporan tersebut.
"Arus utama mengalami kesulitan untuk memahami besarnya kerugian ini, meskipun terjadi erosi yang terus-menerus pada struktur peradaban manusia," kata penulis utama profesor Corey Bradshaw, dari Universitas Flinders di Australia, dalam sebuah pernyataan.
"Faktanya, skala ancaman terhadap biosfer dan semua bentuk kehidupannya begitu besar sehingga sulit dipahami bahkan oleh para ahli yang berpengetahuan luas," imbuhnya.
Ancaman besar bagi kehidupan
Berkali-kali, para ilmuwan, ahli, dan pencinta lingkungan telah mengingatkan bahwa Bumi telah mencapai titik kritis yang krusial.
Penelitian terbaru dari World Wide Fund for Nature menemukan, populasi satwa liar dunia telah turun rata-rata 68% hanya dalam empat dekade, dengan konsumsi manusia di belakang penurunan yang menghancurkan.
Kita berada dalam kepunahan massal keenam, dan manusia berada di kursi penggerak, telah memusnahkan ratusan spesies dan mendorong lebih banyak lagi ke ambang kepunahan melalui perdagangan satwa liar, polusi, hilangnya habitat, dan penggunaan zat beracun.
Pada tahun 2010, para pemimpin dari 196 negara berkumpul di Jepang dan menyetujui daftar target keanekaragaman hayati yang dirancang untuk menyelamatkan Bumi.
Tetapi pada bulan September, 10 tahun kemudian, panel PBB menyimpulkan bahwa dunia secara kolektif telah gagal untuk sepenuhnya mencapai satu target.
Pakar PBB telah menjelaskan, jika kita mempertahankan lintasan kita dalam krisis iklim yang semakin cepat, keanekaragaman hayati akan terus memburuk dengan akibat yang menghancurkan bagi hewan, tumbuhan, dan manusia di planet ini.
Tetapi para ahli internasional memperingatkan bahwa tidak ada pemimpin atau sistem politik yang siap menghadapi bencana yang terkait dengan hilangnya keanekaragaman hayati, atau mampu mengatasi krisis.
"Kami telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa kami perlu melakukan ini, itu dan hal lainnya."