Terkini Internasional
Kondisi Bumi Mengkhawatirkan, Matahari Sempat Berputar 23 Jam, Kecepatan Rotasi Tak Seperti Biasa
Kecepatan rotasi Bumi bervariasi secara kontan karena pergerakan kompleks dari intinya yang meleleh, lautan dan atmosfer Bumi.
"Ada juga diskusi internasional berlangsung mengenai masa depan detik kabisat, dan sangat mungkin perlunya detik kabisat negatif mendorong keputusan menuju mengakhiri detik kabisat selamanya."
Hari Minggu kemarin, hari matahari berlangsung hanya selama 23 jam, 59 menit dan 59.9998927 detik, kemudian melambat Senin kemarin menjadi lebih lama daripada 24 jam.
Namun di tahun 2021, jam atom diprediksi mengakumulasi keterlambatan sekitar 19 milidetik.
Sementara diperlukan ratusan tahun untuk perbedaan ini menjadi sangat jelas bagi banyak orang, satelit komunikasi modern dan sistem navigasi menggantungkan konsistensi waktu dengan posisi lama Matahari, Bulan dan bintang-bintang.
Kini, hal ini menjadi tugas para ilmuwan dan pejabat di International Earth Rotation Service di Paris untuk memonitor rotasi planet dan menginformasikan kepada semua negara kapan detik kabisat harus ditambah atau dihapus dalam waktu 6 bulan ke depan.
Bumi Sedang Menuju Masa Depan yang Mengerikan? Simak Penjelasan Ilmuwan Dunia Berikut Ini
SEBELUM Revolusi Industri, ada sekitar 280 molekul karbon dioksida untuk setiap juta molekul di atmosfer, suatu ukuran yang dikenal sebagai bagian per juta (ppm).
Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), pada 2018 tingkat rata-rata global CO2 adalah 407,4 ppm.
Itu 100 ppm lebih tinggi selama 800.000 tahun terakhir, Menurut NOAA tingkat perubahan karbon atmosfer saat ini lebih cepat daripada di masa lalu.
Nah, sekarang kelompok ilmuwan internasional mengingatkan, dunia sekarang berada di jalur masa depan yang mengerikan, dengan perubahan iklim yang semakin cepat dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Kondisi ini mengancam kelangsungan hidup semua spesies planet, kecuali para pemimpin dunia menghadapi tantangan tersebut dan bertindak segera.
Sebagai bagian dari progonosa yang suram, kelompok yang terdiri dari 17 ilmuwan terkemuka pada Rabu (13/1) memperingatkan, masa depan planet ini lebih mengerikan dan berbahaya daripada yang dipahami secara umum.
Mereka telah melakukan penilaian untuk mengklarifikasi keseriusan situasi tersebut.
Mengutip sekitar 150 studi yang menggambarkan perubahan lingkungan dunia, para ahli mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kondisi lingkungan jauh lebih berbahaya daripada yang diyakini saat ini oleh warga sipil maupun ilmuwan.