Penangkapan Teroris
4 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Makassar, 20 Orang Ditangkap, Ayah dan Menantu Ditembak Mati
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan ada 20 terduga teroris yang ditangkap densus 88.
Sebelumnya diberitakan dua, terduga teroris itu merupakan kelompok Anshor Daulah Islamiyah (ADI).
Keduanya, RI dan menantunya AJ.
Keduanya dikabarkan meninggal dunia lantaran melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Menurut wikipedia Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah sebuah kelompok militan Indonesia yang dilaporkan memiliki kaitan dengan pengeboman Surabaya pada tahun 2018.
Negara Islam Irak dan Suriah telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Pada tahun 2017, kelompok ini telah diakui sebagai organisasi teroris oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.
Pada 31 Juli 2018 , pengadilan di Jakarta Selatan membuat putusan yang melarang organisasi tersebut, yang memungkinkan penangkapan semua anggota dan organisasinya.
Dua anggota JAD diyakini telah melakukan serangan pisau pada menteri keamanan Indonesia yaitu Wiranto pada 10 Oktober 2019, yang mengakibatkan Wiranto dirawat di rumah sakit.
Tiga orang lainnya, termasuk seorang Polisi, ditikam dan dilukai.
4. Alasan 2 Terduga Teroris di Makassar Ditembak Mati Densus 88
Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Witnu Urip Laksana, mengungkapkan alasan dua terduga teroris MR dan SA ditembak mati.
Hal itu diungkapkan Kombes Pol Witnu seusai melihat langsung kondisi jenazah di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Rabu (6/1/2021) siang.
"Ada dua pelaku yang dilakukan tindakan tegas dan terukur atas nama inisial MR dan satu lagi SA," kata Kombes Pol Witnu.
"Karena melakukan perlawanan pada saat dilakukan upaya paksa. Dua pelaku ini meninggal dunia, makanya kita cek di rumah sakit," sambungnya.
Pantauan di lokasi, pintu masuk ruang Forensik Dokpol telah dipasang garis polisi.
Tiga personel Brimob bersenjata lengkap tampak berjaga di depan pintu.
Kombes Pol Witnu Urip Laksana, mengatakan, kedua jenazah akan diautopsi.
"Tentu akan kita autopsi sesuai dengan SOP kedokteran di rumah sakit Bhayangkara," kata Kombes Pol Witnu seusai melihat langsung kondisi jenazah.
MR dan SA di tangkap di komplek perumahan Villa Mutiara, Jl Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pagi tadi.
Penangkapan dilakukan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, dibackup Gegana Brimob Polda Sulsel.
Penangkapan MR dan SA itu, kata Kombes Pol Witnu diduga terkait Jaringan Ansharut Daulay (JAD) yang memiliki keterkaitan dengan aksi pengeboman di gereja Filiphina. (*)