Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penangkapan Teroris

4 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Makassar, 20 Orang Ditangkap, Ayah dan Menantu Ditembak Mati

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan ada 20 terduga teroris yang ditangkap densus 88.

Editor: Aldi Ponge
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Foto mertua dan menantu terduga teroris di Makassar yang tewas tertembak Densus 88. Sumber foto: Istimewa 

MR dan SA di tangkap di komplek perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar pagi tadi.

Penangkapan dilakukan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, dibackup Gegana Brimob Polda Sulsel.

Keduanya tewas lantaran dianggap melawan saat hendak dilakukan penangkapan.

Penangkapan MR dan SA itu, kata Kombes Pol Witnu diduga terkait Jaringan Ansharut Daulay (JAD) yang memiliki keterkaitan dengan aksi pengeboman di gereja Filipina.

3. Menantu & Mertua Terduga Teroris di Makassar

Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menembak mati 2 terduga teroris di salah satu komplek perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Rabu (6/1/2021).

Keduanya ditembak karena diduga melakukan perlawanan. Keduanya atas nama Rizaldy dan Ajiz yang memiliki hubungankekerabatan yakni mertua dan menantu.

Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Witnu Urip Laksana, membenarkan adanya penangkapan dua terduga teroris di komplek perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Rabu (6/1/2021) pagi.

Penangkapan dilakukan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, dibackup Gegana Brimob Polda Sulsel.

"Hari ini telah dilakukan penindakan, penegakan hukum oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Gabungan bersama Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar terhadap dua orang pelaku berinsial R, kemudian satu lagi belum diketahui identitasnya," kata Kombes Pol Witnu kepada wartawan.

Kombes Pol Witnu juga membenarkan kedua terduga teroris itu tewas dalam penangkapan tersebut.

"Dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap dua orang tersebut, mengakibatkan meninggal dunia," ujarnya.

Menurut Witnu, keduanya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel.

"Dugaan hasil penyelidikan, kedua pelaku ini adalah merupakan adalah jaringan JAD Sulsel yang mempunyai keterlibatan atau keterkaitan dengan aksi pengeboman gereja di Jolo Filiphina," beber Witnu.

Saat ini, petugas yang terlibat penangkapan di lapangan kata Witnu masih melakukan pengembangan dan olah TKP.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved