Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Opini

Reshuffle Bertujuan Memperkuat Soliditas Kabinet Serta Memperkuat Kinerja Kementerian

Pertanyaannya, mengapa Jokowi harus melakukan bongkar pasang kabinet? Pasti akan banyak jawaban dan spekulasi untuk pertanyaan tersebut

Editor: David_Kusuma
Istimewa
Ventje Jacob 

Penulis: Ventje Jacob

Pengamat Sosial Kemasyarakatan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Setidaknya ada dua kalimat keramat yang selama ini dijadikan amunisi Presiden Jokowi dalam melakukan pembenahan perbaikan sekaligus pergantian kabinetnya, yang pertama adalah;

1. “Bisa bekerja lebih cepat, dan bisa bekerja lebih efektif". (Juli 2016)
2. "Kerja, Kerja dan Kerja". Agustus 2019).

Itulah dua buah kalimat yang selain disebut "Keramat", bisa juga disebut "Mantra" Jokowi untuk melakukan Perubahan ditubuh kabinetnya.

Pertanyaannya, mengapa Jokowi harus melakukan bongkar pasang kabinet? Pasti akan banyak jawaban dan spekulasi untuk pertanyaan tersebut.

Tapi jika harus bermain dalam ranah spekulasi, memang ada beberapa hal yang secara logis menuntut Jokowi untuk segera melakukan reshuffle, karena ingin merealisasikan apa yang menjadi harapan dan keibginan rakyat Indonesia. Di sisi lain reshuffle dilakukan antara lain, yaitu;

1.      Mengakomodasi perubahan peta politik

2.      Membersihkan menteri kontra-produktif

3.      Memperkuat soliditas kabinet

4.      Meningkatkan kinerja pos kementerian

Baca juga: Natal di Tengah Pandemi Covid-19, Ayo Saksikan Kidung Natal Virtual Puja Puji Sang Raja 2020

Baca juga: Hendrik Waroka : Maknai Natal Dengan Berdoa Bersama Keluarga di Rumah

Baca juga: Maurits Mantiri: Istilah Kemenangan, Usai Penetapan KPU

Harus kita sadari bahwa atsmosfer politik yang ada pada Jokowi saat ini adalah karena beliau adalah seorang lone ranger (penjaga garis).

Jokowi bukan kader parpol, dan tidak ada ada darah politik yang mengalir dalam tubuhnya, meski di awal masa pemerintahannya sempat diragukan, dalam perjalanan waktu, Jokowi mampu menjaga jarak untuk tidak bertindak sebagai ‘petugas partai’ secara total.

Reshuffle kali ini, Jokowi tidak menyentuh menteri-menteri yang berasal dari Partai Politik khususnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Parpol yang menyokongnya sebagai presiden dalam Pilpres 2014 dan Polres 2019.

Membersihkan Menteri Kontra-Produktif

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved