Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Human Interest Story

Servie Jualan Cakalang Fufu dengan Berbagai Inovasi, Meski Kondisi Pasar Lesu

Ketangguhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kembali diuji dalam menghadapi dampak ekonomi

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Andreas Ruaw
Servie Kilis dan Produk Cakalang Fufu 

Servie Kilis (53), pria kelahiran 5 September 1967 ini mengembangkan metode Cakalang Fufu vacum, hal itu dibuatnya agar ikan cakalang fufu yang diolah dapat bertahan untuk jangka waktu cukup lama.

Baca juga: Tadi Pagi Ada Lumba-lumba Mati Mengapung di Pantai, Tim SAR Ingatkan Pengunjung

Pasalnya, ikan cakalang yang sudah diasap hanya akan bertahan paling lama tiga hari, setelah itu dagingnya sudah tidak lagi layak makan.

"Dalam mengolah ikan cakalang yang awet itu tidak sembarangan ada mekanismenya, yang pertama yaitu ikannya harus benar-benar fresh, dan standard saya, ikan itu mati paling lama tiga hari, setelah itu kualitasnya paling enak di sekitaran 3 kg ke bawah. Habis dipotong lanjut ke proses pembakaran dan packing dan pembekuan," ungkap pria yang berdomisili di Kelurahan Leilem, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa ini.

Servie Kilis mengawali usahanya ini dengan awal yang tidak mudah, dimana ia harus mencari tahu produk cakalang apa yang dibutuhkan pasar.

"Suka duka itu banyak sekali, tapi saya selalu menganggap sukanya yang paling banyak dari dukanya, karena duka itu hanya bagian dari semangat," ujarnya.

"Awal dari mulai usaha ini bermula dari pengalaman seorang teman yang menangani produk ikan cakalang namun kondisinya tidak bisa tahan sampai tiga hari. Hal ini lah yang memicu saya untuk memunculkan produk cakalang fufu yang bisa awet tanpa bahan pengawet dan pewarna," urainya.

Baca juga: Momentum Sumpah Pemuda, Puluhan Pemuda Pekik Geser Jalan Tol dari Aer Ujang

Ia mengaku terinspirasi dari Mantan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, beliau lah yang memicunya untuk menciptakan produk ini yang dimulainya di tahun 2009.

Setelah berhasil ia langsung edarkan ke masyarakat yang ada di Jakarta.

Dari hasil cakalang fufu, ayah dua orang anak ini sudah bisa membuka usaha baru dalam bentuk kafe dan tempat rekreasi keluarga.

Diketahui, usaha lain yang dikelolahnya yaitu berupa oleh-oleh Cafuma yaitu abon cakalang dan ada juga sambal roa.

Baca juga: Bertemu Nikita Mirzani, Denise Chariesta Sebut Nyai Tante-tante Takut Tersaingi, Ini yang Terjadi

"Kepada para pengusaha muda yaitu punya niat karena dalam memulai usaha harus percaya diri, tahan banting dan siap untuk berkompetisi dengan UKM yang lain, intinya mental harus kuat dan selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal," imbaunya.

Untuk harga sebuah produk Cakalang Fufu, juga Abon Cakalang dan Rica Roa itu rata-rata berada di kisaran Rp 50.000.

Ikan cakalang asap atau yang lebih dikenal sebagai Cakalang Fufu merupakan oleh-oleh sekaligus kuliner olahan khas Provinsi Sulawesi Utara.

Baca juga: Para Tokoh Dibalik Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Sultan Al-Muzhaffar hingga Salahuddin Al-Ayyubi

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved