Berita Kotamobagu
Wali Kota Kotamobagu Hj Tatong Bara Resmikan Gedung GMIBM Pniel Gogagoman
Jemaat GMIBM Pniel Gogagoman akhirnya bisa menggunakan gedung baru untuk beribadah
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: David_Kusuma
Ia juga mengatakan, bahwa untuk membangun satu daerah, diperlukan peran serta semua masyarakat, termaju Gereja juga sudah mengambil bagian di dalamnya.

Wali Kota mengatakan, bahwa semua daerah termasuk Kota Kotamobagu terkena dampak Pandemi Covid-19 saat ini, dan menjadi tugas kita bersama untuk menopang kegiatan sosial dan perekonomian.
"Ekonomi kita akan pulih, namun diminta masyarakat untuk jangan konsumtif, dan mari kita sama-sama berdoa agar kontraksi ekonomi tidak menerus terjadi," katanya.
Ia juga mengingatkan, bahwa 9 Desember akan digelar Pilgub, meski ditengah pandemi Covid-19.
"Tetap laksanakan 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Semoga kita bisa lewati Pilgub dan Pilwagub tanpa pertambahan kasus positif Covid-19," jelasnya.
Baca juga: Profil Vicy Melanie, Sosok Istri Kevin Aprilio, Intip Foto-foto Cantiknya!
Ia mengatakan, kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kota Kotamobagu juga naik signifikan selama pandemi Covid 19.
"Saya berharap gereja bisa ambil peran untuk menurunkan angka tersebut, wartakan sampai di gereja dan memberikan edukasi agar kondisi ini tidak terjadi," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Kotamobagu menyumbangkan uang Rp 25 juta untuk menambah fasilitas di gedung gereja, berupa tempat duduk.(amg)
Seribu Rupiah Per Hari
Gedung GMIBM Pniel Gogagoman yang cukup megah, ternyata tak mudah pembangunannya.
Jemaatnya harus berkomitmen untuk mengumpulkan seribu rupiah setiap hari.
"Iya setiap hari itu seribu rupiah, jadi kita buatkan kartu, supaya setiap hari bisa dikumpulkan," kata Ferdinan Sendiang ketua panitia pembangunan GMIBM Pniel Gogagoman.
Baca juga: Harga Anjlok, Petani Mengeluh Sayur Kol Sekarung Dihargai Rp 20 Ribu
Namun yang mengumpulkan, sehari ada yang lebih dari seribu rupiah.
"Tidak menentu, kadang ada yang lima ribu rupiah, lima puluh ribu, tergantung warga," jelasnya.
Gedung gereja tersebut sudah dibangun sejak 19 September 2012.
"Ada juga sumber dana lain, tapi intinya yang seribu rupiah itu," jelasnya.
Ia mengatakan, paling banyak jemaat berasal dari Sangihe. (Amg)
Baca juga: Sidak Kantor Polres Minsel, Kapolda Sulut Sampaikan Hal Ini
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: