Penanganan Covid
Mahasiswa dan Penggunaan Media Sosial Dalam Pencegahan Covid-19
Di tengah ancaman pandemi Covid-19 komunikasi massa sangat diperlukan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat luas
Dalam keadaan seperti saat ini, mahasiswa yang hanya tinggal di rumah, dapat memainkan peran penting dari rumah dengan menggunakan media sosial sebagai solusi untuk saling berbagi pengetahuan dengan banyak masyarakat di sekitarnya.
Media sosial sangat bermanfaat untuk melakukan komunikasi, edukasi, rekreasi, promosi, diseminasi berinteraksi, dll.
Tapi di sisi lain media sosial sering digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebar konten-konten negatif seperti hoax, ujaran kebencian, fitnah, provokasi, menghasut, dll.
Hal ini sangat berbahaya yang berpotensi memicu kebencian, kemarahan, yang menyebabkan disintegrasi bangsa.
Seiring perkembangan teknologi informasi yang kian pesat dan meningkatnya jumlah pengguna internet, media sosial telah bertransformasi sebagai salah satu sumber informasi yang paling akrab dengan masyarakat (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik KOMINFO, 2018).
Penggunaan platform media sosial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perlindungan kesehatan masyarakat terhadap pandemi Covid-19.
Kesadaran kesehatan masyarakat dan perubahan perilaku kesehatan masyarakat secara signifikan bertindak sebagai mediator parsial dalam hubungan ini.
Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang efek penggunaan media sosial intervensi terhadap perlindungan kesehatan masyarakat terhadap COVID-19 dengan mempertimbangkan kesadaran kesehatan masyarakat dan perubahan perilaku sebagai mediator harus bermanfaat ketika mengembangkan rencana strategi promosi kesehatan (Al-Dmour et al, 2020).
Pemanfaatan media sosial juga dapat menunjukkan ada banyak ekspresi psikososial yang meningkat selama krisis Covid-19 ini, demikian pula munculnya gejala kesehatan mental yang meningkat; dan upaya mencari dukungan selama pandemi Covid-19 ini meningkat (Saha et al, 2020).
Mahasiswa sebagian besar memiliki telepon genggam atau gadget yang sering dgunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya, keluarga dan lingkungan luar lainnya.
Hal ini menjadikan smartphone sebagai instrumen utama dalam berkomunikasi dan juga sebagai alat untuk berselancar di media sosial.
Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, whats app, twitter dan lain- lain, dapat dimanfaatkan secara positif untuk menyediakan informasi yang berguna tentang pencegahan Covid-19 yang bisa disebarluaskan atau dipakai untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Apalagi saat ini, mahasiswa FKM seperti kebanyakan mahasiswa yang tidak bisa keluar dari rumah seperti keadaan normal, dan hanya belajar dari rumah secara daring, ini menjadi solusi di mana media sosial bisa digunakan sebagai bagian dari proses edukasi ke masyarakat dan juga bagi diri mereka sendiri.