Mahasiswa dan Penggunaan Media Sosial Dalam Pencegahan Covid-19

Penulis: dr Ardiansa Tucunan MKes

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Di tengah ancaman pandemi Covid-19 komunikasi massa sangat diperlukan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat luas.

Dengan komunikasi massa akan didapatkan sasaran komunikasi yang sangat luas dengan menyasar banyak orang dalam satu waktu sekaligus.

Tingkat akurasi informasi yang diberikan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pemberi informasi. Dalam hal ini, komunikasi yang disampaikan kepada masyarakat merupakan pesan-pesan dengan bahasa mudah namun dapat dipahami oleh masyarakat (Syaipudin, 2020).

Media sosial adalah platform di antara sumber informasi yang paling banyak digunakan di dunia. Akses mudah dan murah ke internet dan sejumlah besar pengguna terdaftar diplatform ini, menjadikannya salah satu yang termudah dan cara paling efektif untuk menyebarkan informasi.

Beberapa karakteristik yang paling relevan dari platform media sosial dalam pandemi Covid-19 ini, merupakan penyebaran protokol yang cepat di tingkat regional, nasional, dan internasional.

Berbagi protokol tentang perawatan, perlindungan pribadi peralatan, atau bahkan proposal untuk alokasi yang adil di pengaturan sumber daya medis yang langka sekarang telah menjadi new normal (Gonzalles-Padila dan Tortolero-Blanco, 2020)

Media sosial memiliki keuntungan besar penyebaran cepat konten pendidikan di Era COVID-19. Penyebaran informasi lebih cepat mengenai langkah-langkah memiliki banyak keuntungan.

Sebaran informasi berkualitas mengenai pencegahan dari infeksi dan gejala Covid-19 pada platform seperti youtube telah meningkat sebagai sumber informasi yang sering dikonsultasikan.

Keuntungan lain dari platform media sosial selama pandemi COVID-19 adalah kemungkinan mengatur proyek penelitian kolaboratif, survei, dan studi multi-pusat.

Terakhir, keuntungan lain dari platform media sosial adalah mendukung pendidikan kedokteran yang berkelanjutan melalui webinar live dan rekaman online melalui platform seperti YouTube, Skype, atau Zoom.

Mahasiswa adalah bagian dari generasi muda milenial yang hidup di era digital, yang selalu terhubung dengan dunia media sosial.

Keuntungan dari pemanfaatan media sosial dalam situasi pandemi Covid-19 ini, di mana mahasiswa bisa menjadi agen perubahan dan turut terlibat dalam penyebaran informasi mengenai perilaku pencegahan Covid-19 yang bisa menjadi modal utama mereka mempengaruhi perilaku publik dalam mengendalikan kasus Covid-19 yang terus meningkat, karena perilaku masyarakat yang kurang baik akibat pengetahuan yang tidak cukup baik.

Kemampuan menggunakan media sosial setiap hari, bukan hanya sekedar dipakai sebagai sarana hiburan, tapi media sosial bisa dijadikan alat penyebaran informasi tentang pencegahan Covid-19 yang cukup kuat.

Pemahaman yang benar tentang kegunaan media sosial sebagai bagian dari instrumen pengawal informasi yang tepat, harus dijadikan sebagai modal utama dan solusi bagi perubahan perilaku masyarakat dalam mengatasi kenaikan kasus Covid-19 di masyarakat, yang sampai saat ini terus meningkat.

Dalam keadaan seperti saat ini, mahasiswa yang hanya tinggal di rumah, dapat memainkan peran penting dari rumah dengan menggunakan media sosial sebagai solusi untuk saling berbagi pengetahuan dengan banyak masyarakat di sekitarnya.

Media sosial sangat bermanfaat untuk melakukan komunikasi, edukasi, rekreasi, promosi, diseminasi berinteraksi, dll.

Tapi di sisi lain media sosial sering digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebar konten-konten negatif seperti hoax, ujaran kebencian, fitnah, provokasi, menghasut, dll.

Hal ini sangat berbahaya yang berpotensi memicu kebencian, kemarahan, yang menyebabkan disintegrasi bangsa.

Seiring perkembangan teknologi informasi yang kian pesat dan meningkatnya jumlah pengguna internet, media sosial telah bertransformasi sebagai salah satu sumber informasi yang paling akrab dengan masyarakat (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik KOMINFO, 2018).

Penggunaan platform media sosial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perlindungan kesehatan masyarakat terhadap pandemi Covid-19.

Kesadaran kesehatan masyarakat dan perubahan perilaku kesehatan masyarakat secara signifikan bertindak sebagai mediator parsial dalam hubungan ini.

Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang efek penggunaan media sosial intervensi terhadap perlindungan kesehatan masyarakat terhadap COVID-19 dengan mempertimbangkan kesadaran kesehatan masyarakat dan perubahan perilaku sebagai mediator harus bermanfaat ketika mengembangkan rencana strategi promosi kesehatan (Al-Dmour et al, 2020).

Pemanfaatan media sosial juga dapat menunjukkan ada banyak ekspresi psikososial yang meningkat selama krisis Covid-19 ini, demikian pula munculnya gejala kesehatan mental yang meningkat; dan upaya mencari dukungan selama pandemi Covid-19 ini meningkat (Saha et al, 2020).

Mahasiswa sebagian besar memiliki telepon genggam atau gadget yang sering dgunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya, keluarga dan lingkungan luar lainnya.

Hal ini menjadikan smartphone sebagai instrumen utama dalam berkomunikasi dan juga sebagai alat untuk berselancar di media sosial.

Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, whats app, twitter dan lain- lain, dapat dimanfaatkan secara positif untuk menyediakan informasi yang berguna tentang pencegahan Covid-19 yang bisa disebarluaskan atau dipakai untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Apalagi saat ini, mahasiswa FKM seperti kebanyakan mahasiswa yang tidak bisa keluar dari rumah seperti keadaan normal, dan hanya belajar dari rumah secara daring, ini menjadi solusi di mana media sosial bisa digunakan sebagai bagian dari proses edukasi ke masyarakat dan juga bagi diri mereka sendiri.