Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tokoh

Mengenal Nietzsche, Sosok yang Terkenal dengan Ungkapan Tuhan Telah Mati, Gila Karena Cinta

Seorang filsuf eksistensialisme modern yang ateistis dan terkenal dengan ungkapan paling fenomenalnya, yakni Tuhan Telah Mati.

Editor: Rizali Posumah
Rizali Posumah
Friedrich Wilhelm Nietzsche, seorang filsuf jerman yang terkenal dengan ungkapannya yang atestis. 

Ia dimakamkan di makam keluarganya di Roecken, Jerman.

Pemikiran

Nietzche merupakan salah seorang tokoh pertama dari filsafat eksistensialisme modern dengan terkenal dengan sifatnya yang ateistis.

Nietzsche dikenal sebagai "Sang Pembunuh Tuhan" dalam Also sprach Zarathustra), Ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat di zamannya dengan peninjauan ulang semua nilai dan tradisi yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan otoritas keagamaan.

Di mana keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan.

Nietzsche juga dikenal sebagai filsuf seniman dan banyak mengilhami pelukis modern Eropa di awal abad ke-20, seperti Franz Marc, Francis Bacon,dan Giorgio de Chirico, juga para penulis seperti Robert Musil, dan Thomas Mann. Menurut Nietzsche kegiatan seni adalah kegiatan metafisik yang memiliki kemampuan untuk mentransformasikan tragedi hidup

Ungkapan Tuhan Telah Mati

Lengkapnya ungkapan ini tertuang dalam beberapa bukunya, salah satu lewat buku yang berjudul Die Frohliche Wissenschaft, tepatnya pada seksi 125:

“Tuhan sudah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya. Bagaimanakah kita, pembunuh dari semua pembunuh, menghibur diri kita sendiri? Yang paling suci dan paling perkasa dari semua yang pernah dimiliki dunia telah berdarah hingga mati di ujung pisau kita sendiri. Siapakah yang akan menyapukan darahnya dari kita? Dengan air apakah kita dapat menyucikan diri kita? Pesta-pesta penebusan apakah? Permainan-permainan suci apakah yang perlu kita ciptakan? Bukankah kebesaran dari perbuatan ini terlalu besar bagi kita? Tidakkah seharusnya kita sendiri menjadi tuhan-tuhan semata-mata supaya layak akan hal itu?”

Kenapa Nietzsche berani mengatakan Tuhan telah mati? Benarkah Tuhan telah mati? jelas tidak. 

Kita harus memahami, bahwa Tuhan yang dimaksud Nietzsche ini adalah nilai-nilai moral yang kita anut. 

Konsep moral kita, atau malah Tuhan dalam konsep. Sesuatu yang dirumuskan manusia. Tuhan yang merupakan definisi dari manusia itu sendiri, bukan Tuhan yang sejati. 

Sebab Tuhan yang sesungguhnya, sejatinya tak akan pernah sanggup diraih manusia dengan akalnya yang terbatas. 

Tuhan konsep inilah yang bisa dijangkau Nietzsche. Tuhan yang diciptakan oleh manusia lalu dibunuh oleh manusia itu sendiri. 

Tuhan tempat di mana, manusia menyandarkan kesombongan spiritualitasnya yang palsu.

Tuhan yang bisa dilegitimasi dan diklaim seenak jidat manusia. 

Tuhan yang sering kali diseret manusia ke ranah politik, dikambinghitamkan, bahkan dituduh bertanggungjawab atas segala kesialan manusia.

Tuhan yang sering dibawa-bawa dalam setiap orasi demi meraih simpati massa. Namanya dihambur-hamburkan dan diobral-obral dengan harga murah.

Bahkan tak jarang, digunakan untuk menghukum dan melaknat orang-orang yang berbeda pandangan politik.

Bila kita melihat kenyataan pada hari ini, dengan mengatasnama Tuhan apapun motifnya, orang-orang mudah saja diajak gila berjamaah, marah berjamaah, dan baper berjamaah. So, cara seperti ini termasuk ke dalam apa yang diungkapkan Nietzsche sebagai upaya “membunuh Tuhan,” entah kita sadari atau tidak.

Manusia, bagi Nietzsche telah membunuh konsepnya (Tuhan) sendiri. Konsep yang dia puja-puja, dia tinggikan, dia tuntutkan agar dapat dituruti oleh manusia lainnya. Tuhan seperti inilah yang dibunuh oleh Nietzsche. (*)

Baca juga: Setelah Bali, Motor Listrik Gesits Buka Flagship Store Baru di Jakarta, Dilengkapi Tempat Servis

Baca juga: Ditanya Cemburu, Asmirandah Kaget dengan Jawaban Suaminya Jonas Rivanno Mendadak, Harus Aku Menjawab

Baca juga: Bakamla Zona Maritim Tengah Berlayar ke Sangihe, Distribusikan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Covid

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aib untuk Like

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved