Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Abu Sayyaf

Seorang Sandera WNI Tewas Saat Aksi Baku Tembak Kelompok Abu Sayyaf dan Aparat, Ini Identitas Korban

Seorang sandera WNI berinisial LB dilaporkan meninggal dunia setelah terjadi kontak senjata.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: AFP PHOTO/NICKEE BUTLANGAN/voa-islam.com
Ilustrasi: Kontak Senjata Kelompok Abu Sayyaf dan Kepolisian Filipina. 

Dari delapan kru kapal yang seluruhnya merupakan WNI, lima orang diculik sementara tiga lainnya dibebaskan bersama kapalnya.

Informasi yang diperoleh dari kepolisian Tambisan menyebut lokasi penculikan tidak jauh dari lokasi kasus penculikan

sebelumnya yang menimpa Muhammad Farhan cs pada 24 September 2019.

Kelima WNI yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf adalah Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29),

La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

Sementara tiga awak kapal lain yang dibebaskan adalah Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20), dan Pian bin Janiru (36).

Mahfud: Malaysia diminta aktif antisipasi kelompok Abu Sayyaf

Sementara itu Pemerintah Indonesia meminta Malaysia agar turut aktif mengantisipasi

dan menangani perompakan kelompok Abu Sayyaf terhadap awak kapal di perairan Malaysia.

Usai diskusi panel "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia" di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020),

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan dalam perompakan di perairan Malaysia,

hanya WNI yang disandera, sementara warga negara Malaysia selalu dilepas.

Melihat hal tersebut, Indonesia menilai terdapat penanganan perompak yang masih kurang dilakukan oleh Malaysia.

"Supaya Malaysia ikut menangani karena terjadi di perairan Malaysia.

"Kasusnya orang Indonesia naik kapal ikut pencari ikan orang Malaysia lalu dirompak," kata Mahfud.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved