Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bolmong

Kisah Rambut Merah dan Mata Coklat di Bolmong, Sejarahnya Masih Misterius

Tapi melihat rambut merah dengan mata warna warni, Itu hanya ada di Kabupaten Bolmong.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Arthur Rompis
Kisah Rambut Merah dan Mata Coklat di Bolmong 

TRIBUNMANAD.CO.ID, LOLAK - Melihat orang albino, itu biasa. Atau orang bermata biru, di Eropa banyak.

Sejumlah suku di Indonesia pun punya mata biru.

Tapi melihat rambut merah dengan mata warna warni, Itu hanya ada di Kabupaten Bolmong.

Tepatnya di Desa Bilalang dan sekitarnya.

Cobalah jalan - jalan di sana, rambut merah ada di mana - mana.

Di jalan umum, sawah, kantor desa, warung hingga sekolah.

Asal usul rambut merah ini masih misterius. Berbagai cerita merebak.

Tak Pakai Masker di Kotamobagu, Bisa Kena Denda, Disidang, Hingga Usaha Ditutup

Momentum Pilkada, Usaha Percetakan Tak Alami Lonjakan Pesanan Baliho

Agus Fatoni Pjs Gubernur Sulut Siap Jalani Tugas Perdana

Ada yang menyebut nenek moyang Bilalang orang Portugis.

Ada pula yang mengatakan, itu memang ciri warga setempat yang sudah ada sebelum
kedatangan Portugis.

Ada pula sejumlah mitos yang absurd namun dipercayai sejumlah warga.

Rambut merah membuat mereka nampak modis.

Tapi banyak diantara mereka yang malah minder.

Tugu Pers Kawangkoan, Mengenang Jasa Pahlawan Jurnalistik Mendur Bersaudara

Dapat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, Roseline Senang Rumahnya Tak Bocor Lagi

Sebabnya adalah  anggapan miring sejumlah warga.

Rasa perihnya bertubi tubi bilamana mereka hidup jauh di komunitasnya.

Seperti pengalaman Sandi Pobela.

Nyaris saja ia hitamkan rambutnya karena tak tahan diledek.

Tunjang Program Desa Digital, JG-KWL Janji Sediakan Internet Gratis di Kampung

Polresta Manado Terus Selidiki Kasus Penganiayaan Sopir dan Pengrusakan Ambulans RS Kandou

"Saya sempat mau cat hitam," katanya.

Ia menuturkan ledekan terjadi hampir pada tiap periode hidupnya.

Saat sekolah, ia sering disebut anak kompeni. "Mereka sebut saya orang aneh," kata dia.

Di saat kuliah, gangguan datang dari dosennya. Sang dosen menarik rambutnya keras keras.
"Ia tak percaya jika ini warna rambut asli, makanya dia tarik," kata dia.

Ia bercerita sedari kecil dirinya berambut merah.

Dia menduga itu bawaan dari kakeknya. Sang adik, sebut dia, lebih aneh lagi. Rambutnya kuning.

Matanya seperti berkilat bila kena cahaya.

Cerita Polwan Cantik di Manado, Aipda Yunetha Lontoh Wanita Hebat dan Tangguh

Sempat minder, kini ia lebih percaya diri. Dia menyadari keunikan itu sebagai

berkat bukan kutukan. "Saya kini lebih percaya diri," kata dia.

Rubinah Mokoginta, warga lainnya juga sempat tak percaya diri dengan rambut merahnya.

Dia pun mengecat rambutnya. Keajaiban terjadi.

"Taksampai beberapa jam kembali merah," kata dia.

Tiga kali ia mencoba. Hasilnya sama saja. (art)

Sosok Istri Pertama Presiden Soekarno, Bukan Orang Sembarangan, Cucunya Maia Estianty

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved