Penyerangan Mapolsek Ciracas
Ingat Penyerangan Mapolsek Ciracas? Ternyata Pelakunya Tak Hanya TNI AD, AL dan AU Diduga Terlibat
Kasus penyerangan yang terjadi di Mapolsek Ciracas, pelakunya kini kembali terungkap.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penyerangan yang terjadi di Mapolsek Ciracas, pelakunya kini kembali terungkap.
Sebelumnya diketahui penyerangan tersebut akibat berita bohong dari oknum TNI AD.
Kini diketahui tak hanya TNI AD, Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga terlibat.
• Tak Kunjung Paham Diajari Matematika, Ibu Ini Tega Cambuk Anaknya Berulang Kali, Kini Videonya Viral
• Polisi Tembak Mati Sapi Hamil, Pemilik Minta Ganti Rugi: Padahal Akan Dijual untuk Biaya Kuliah

Sebanyak 29 oknum prajurit TNI AD telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari lalu.
Para tersangka sebelumnya telah menjalani pemeriksaan oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) dan kini sudah dilakukan penahanan.
"Yang sudah dinaikkan statusnya sebagai tersangka dan sudah diajukan penahanan sebanyak 29 personel," ujar Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Dodik Widjonarko dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (3/9/2020).
Penetapan dan penahanan 29 prajurit TNI AD itu didasarkan pada penyelidikan dan penyidikan Puspomad sejak 29 Agustus hingga 2 September 2020.
Total, 51 prajurit dari 19 satuan telah diperiksa dalam peristiwa perusakan Polsek Ciracas dan sekitarnya.
"Dilakukan pendalaman sebanyak 21 personel dan 1 orang dikembalikan karena statusnya adalah murni saksi," kata Dodik.
Penyerangan Polsek Ciracas sendiri berawal dari kecelakaan tunggal yang dialami anggota TNI berinisial Prada MI, di sekitar Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, tepatnya di dekat pertigaan lampu merah Arundina.
Akibat kecelakaan itu, MI menderita luka di bagian wajah dan tubuh. Kepada pimpinannya, Prada MI mengaku mengalami kecelakaan tunggal.
Namun, informasi berbeda disampaikan MI kepada rekan-rekannya.
MI mengaku dikeroyok sejumlah orang. Selain itu, para prajurit juga mendapat informasi yang menghina TNI.
Para prajurit tidak mengecek kebenaran informasi terlebih dulu terkait kecelakaan tersebut. Mereka terprovokasi informasi hoaks.
Kabar bohong tersebut kemudian memicu amarah para tentara. Jiwa korsa jadi alasan. Selain merusak fasilitas Polri, massa juga merusak pertokoan dan menyerang warga yang melintas di lokasi.
Motif serangan