Penyerangan Mapolsek Ciracas
Ingat Penyerangan Mapolsek Ciracas? Ternyata Pelakunya Tak Hanya TNI AD, AL dan AU Diduga Terlibat
Kasus penyerangan yang terjadi di Mapolsek Ciracas, pelakunya kini kembali terungkap.
Puspomad sejauh ini belum mengambil putusan hukum terhadap Prada MI. Pihak penyidik belum menetapkan anggota Satuan Direktur Hukum TNI AD ini karena masih menjalani perawatan intensif.
Ia dirawat di Rumah Sakit Ridwan Meureksa Kodam Jaya akibat kecelakaan tunggal yang dialaminya.
"Jadi kami sebagai penyidik kami harus memperhatikan Hak Asasi Manusia. Sebelum dokter mengatakan mereka dalam kondisi baik dan sehat dan bisa diperiksa maka kami belum akan memeriksa," kata Dodik dikutip dari jabar.tribunnews.com.
"Nanti akan kita update di pertemuan selanjutnya bagaimana statusnya MI setelah mereka keluar dari rumah sakit," sambung Dodik.
Dodik mengatakan, berdasarkan aturan hukum yang ada, Prada MI belum bisa menjalani pemeriksaan karena masih dalam perawatan.
Namun demikian, penyidik sebelumnya telah melakukan pemeriksaan. Tetapi, pemeriksaan tersebut belum menyeluruh.
Dalam pemeriksaan awal tersebut, Prada MI baru dimintai keterangan yang mengarah pada kabar bohong soal pengroyokan.
"Sampai sekarang sudah dimintai keterangan terkait yang mendukung ke arah sana. Tetapi peningkatan status terhadap Prada MI sampai sekarang belum diterapkan karena alasannya masih dalam perawatan kesehatan di Rumah Sakit Ridwan Meureksa," kata Yogaswara.

Prajurit matra AL dan AU terlibat?
Dari pengembangan penyidikan tersebut, ditemukan pula bahwa pelaku penyerangan Polsek Ciracas diduga tidak hanya melibatkan prajurit TNI dari AD.
Ada dugaan keterlibatan prajurit dari dua matra lainya, yakni TNI Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL).
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Eddy Rate Muis mengungkapkan, sedikitnya terdapat delapan prajurit di luar matra TNI AD yang turut menyerbu Polsek Ciracas dan sekitarnya.
"Kemarin data yang masuk ada satu orang dari oknum prajurit Angkatan Udara (AU) dan tujuh orang dari oknum TNI Angkatan Laut (AL)," ungkap Eddy.
Eddy menambahkan, pihaknya kini sudah berkoordinasi dengan Puspom TNI AU dan TNI AL guna menyelidiki temuan awal tersebut.
Dari koordinasi tersebut, pihaknya saat ini juga ini tengah berupaya untuk menghadirkan para terduga tersebut.