Tajuk Tamu
Dampak Penggunaan Gadget dengan Kematangan Sosial Pada Anak
Gadget adalah alat yang berisi media informasi, permainan ataupun hiburan yang dapat mempengaruhi sikap, pola pikir ataupun perilaku seseorang.
Sejak kecil sebaiknya terutama ketika berusia dibawah 5 tahun sebaiknya lebih banyak menggunakan sensor-motoriknya seperti bergerak, berlari, meraih sesuatu, berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Di Indonesia populasi anak usia dibawah 4 tahun di Indonesia mencapai sekitar 19,3 juta (Kemenkes RI, 2014).
Banyak ditemukan orangtua yang menggunakan gadget sebagai penenang anaknya agar tidak mengganggu pekerjaan atau kegiatan yang sedang dilakukan oleh orangtua.
Hal ini bisa memberikan dampak negatif karena anak akan mengalami rasa candu bahkan anak bisa saja menjadi mudah marah, menangis atau bahkan mengamuk saat orangtua tidak memberikan gadget kepadanya, anak akan cenderung menjadi individualis, susah bergaul dan cenderung sulit dikontrol pemakaian gadgetnya dan pada akhirnya otak anak akan sulit berkemban.
Dibalik kelebihan dan kecanggihan gadget, terdapat dampak negatif yang dapat berpengaruh pada perkembangan anak, salah satunya radiasi yang terdapat pada gadget dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak bila terlalu sering menggunakannya.
Selain itu juga menurunkan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Perkembangan sosial pada anak tidak bisa berkembang dengan baik apabila tidak ada peran aktif dari ibu yang seharusnya mengetahui informasi yang cukup terutama mengenai keefektifan waktu anak dalam menggunakan gadget.
Bila seorang anak bermain gadget dengan durasi yang cukup panjang bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang anti sosial, dampak yang ditimbulkan dari hal itu anak lebih nyaman dan bersikap individualis.
Masih banyak ibu atau orang tua yang memberikan gadget kepada anaknya agar anaknya tenang dan tidak menangis saat ibunya sedang melakukan pekerjaan rumah.
Gadget dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam berinteraksi sosial terutama pada golden periode anak berusia 0 sampai 6 tahun.
Biasanya ibu merasa tidak tega jika melihat anaknya menangis karena ingin bermain gadget. Sehingga dengan mudah gadget sudah ada ditangan anak yang sedang menangis karena ini merupakan hal praktis untuk dilakukan agar anaknya berhenti menangis.
Sering ditemukan anak-anak prasekolah sering menghabiskan waktu untuk bermain video games atau menonton film kartun melalui gadget bahkan saat makanpun mereka harus disuapi karena tidak mau melepas gadget-nya.Walaupun anak-anak ini bermain bersama temannya, namun tidak ada interaksi yang terjadi, kebanyakan hanya saling terdiam karena fokus pada gadget-nya masing-masing.
Beberapa ibu-ibu berpendapat dan merasakan dampak pisitif ketika anaknya dapat bermain dengan gadgetnya. Menurutnya dampak positif gadget memiliki banyak manfaat apabila digunakan dengan cara yang benar dan semestinya.
Orangtua perlu memperkenalkan perkembangan teknologi masa kini seperti gadget kepada anak-anaknya, namun harus tetap mengingat dampak positif dan negatif yang dapat diperoleh.
Sebagian ibu berpendapat dampak positif jika anak-anaknya dikenalkan dengan gadget maka anak akan mampu mengembangkan imajinasinya, ketika anak melihat gambar kemudian menggambarnya sesuai imajinasinya dan dapat melatih daya pikir anak tanpa dibatasi oleh kenyataan.
Anak yang aktif menggunakan gadget cenderung lebih kreatif. Anak-anak juga akan dapat melatih kecerdasan karena anak akan terbiasa melihat tulisan, angka dan gambar-gambar menarik yang membantu proses belajar.