Tajuk Tamu
Dampak Penggunaan Gadget dengan Kematangan Sosial Pada Anak
Gadget adalah alat yang berisi media informasi, permainan ataupun hiburan yang dapat mempengaruhi sikap, pola pikir ataupun perilaku seseorang.
Oleh : Ns.Tuti Asrianti Utami.,SE.MKep
Perkembangan penggunaan gadget pada anak-anak, saat ini semakin meningkat, apalagi ditengah pandemi Covid-19, dimana anak-anak sebagian waktunya lebih banyak digunakan diam di rumah.
Gadget adalah alat yang berisi media informasi, permainan ataupun hiburan yang dapat mempengaruhi sikap, pola pikir ataupun perilaku seseorang.
Gadget diciptakan dan dibuat sebagai alat aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan.
Di dunia sejak tahun 2013-2019 ada sekitar 72% anak yang berusia dibawah delapan tahun sudah mulai menggunakan gadget seperti smartphone, tablet, ipod.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat dibandingkan saat tahun 2011 yaitu sebanyak 38%.
Di Indonesia ada sekitar 30 juta anak-anak dan remaja pengguna media digital, 98% anak tahu tentang internet dan 79,5% adalah penggunanya (Kementerian Kominfo, 2014).
Di Indonesia sendiri anak prasekolah yang sudah menggunakan gadget ada sebanyak 9%.
Bermain gadget memang mengasyikkan sehingga kadang dapat menyebabkan anak kehilangan minat untuk melakukan kegiatan lain atau berinteraksi sosial dengan teman-teman sebayanya, bahkan saat makanpun harus disuapi karena asyik menggunakan gadget dan tidak mau menoleh.
Anak usia prasekolah memiliki rasa ingin tahu dan daya imajinasi yang tinggi, Anak yang menggunakan gadget menunjukan perbedaan dalam perkembangan sosial seperti tidak suka bergaul dengan lingkungan, ketergantungan anak pada gadget akan membatasi kesempatan anak untuk berlajar bersosialisasi, sehingga akhirnya anak lebih senang menyendiri dan asyik bersama gadget nya.
Berapa usia anak prasekolah? Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun serta biasanya sudah mulai mengikuti program preschool.
Anak-anak usia ini mulai terlepas dari orangtuanya karena mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Usia prasekolah sering dikenal dengan masa emas atau golden age dimana pada periode ini pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak anak sangat aktif.
Kadang kita sebagai orangtua sering melihat jika anak-anak usia prasekolah gemar mengeksplor hal-hal baru disekitarnya, mengetahui hal-hal yang belum pernah dia jumpai atau alami.
Orangtua perlu mendukung dengan menemani dan mendampingi anak demi tumbuh kembang anak yang sesuai dengan usianya.