Kasus Pengeroyokan
Dua Remaja di Matraman yang Tewas Dikeroyok Orang Tak Dikenal Sempat Janjian untuk Tawuran
Mereka berkomunikasi dengan kelompok lain melalui Instagram. Polisi pun langsung menyelidiki kasus pengeroyokan dua remaja hingga tewas ini.
4. Buntut ajakan tawuran via media sosial
Steven Tamuntuan mengatakan, awalnya kedua korban bersama tiga orang temannya, yakni AK (16), DN (29) dan FA (28) menerima ajakan tawuran dari kelompok lawan melalui Instagram.
Kedua korban tergabung dalam kubu “Soldia of Strong” sementara kelompok lawan mengatasnamakan diri sebagai kelompok “Pembangkang Independen”.
"Tersangka kelompok Pembangkang Independen memberikan kode 'kiw kiw kiw' mengundang tawuran melalui Instagram dan dijawab oleh pihak korban kelompok Soldia Of Strong 'ya kenapa',” ujar Steven.
“Lalu dijawab oleh kelompok tersangka 'gua mau lewat nih' dan dijawab lagi oleh geng korban 'lewat, lewat saja'," tambahnya.
Setelah itu, korban dan kelompoknya menunggu di kawasan Jalan Pramuka Barat, Matraman, Jakarta Timur, pada pagi hari, beberapa saat sebelum insiden pengeroyokan pecah.
Tak lama berselang, Pembangkang Independen datang dan tawuran meletus.
AL dan YR tewas dengan luka bacok di bagian perut kiri dan di bagian punggung.
Sementara itu, YR mengalami luka bacok di punggung dan kepala. (TribunNewsmaker.com/*)
• Via Vallen Kembali Alami Kejadian Aneh Setelah Insiden Mobil Dibakar, Akui Lakukan Ritual Tanpa Ilmu
• Ivan Gunawan Merasa Kantong Kering Jika Saldo ATM-nya di bawah Rp 500 Juta
• Nama-nama Pemain Masuk Daftar Jual Barcelona, Rombak Tim, Para Senior Disuruh Pergi, Lionel Messi?
