Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tetty Sehan

Golkar-PAN Usung Tetty-Sehan

Indah pada waktunya. Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dipastikan maju sebagai calon gubernur Sulawesi Utara pada pesta demokrasi 9 Desember

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Foto pasangan Tetty Paruntu-Sehan Landjar 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Indah pada waktunya. Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dipastikan maju sebagai calon gubernur Sulawesi Utara pada pesta demokrasi 9 Desember 2020. Mulusnya langkah Tetty, sapaan CEP, menuju gelanggang Pilgub Sulut tak lepas dari dukungan Sehan Salim Landjar (SSL) membentuk koalisi Partai Golkar-PAN  .

Kubu kuning-biru terbentuk setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menolak tawaran koalisi dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto untuk Pilkada Serentak di Sulut.

Tommy Soeharto: Pemilu 2019 Sangat Tidak Demokratis

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar memutuskan CEP dan SSL maju pilgub. Keputusan ini diambil dalam rapat Tim Pilkada Pusat DPP Partai Golkar yang dipimpin langsung Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Juru Bicara Golkar Sulut Feryando Lamaluta mengatakan, selain memutuskan Tetty Paruntu-Sehan Landjar, rapat ini juga menetapakan Michaela Elsiana Paruntu (MEP) dan Ventje Tuela (VT) maju di Pilkada Minahasa Selatan (Minsel) serta Sompie Singal dan Joppy Lengkong di Pilkada Minahasa Utara (Sulut).

Ditanya apakah PAN juga akan mendukung Tetty dan Sehan, Feryando Lamaluta itu sudah otomatis. "Tinggal tunggu surat keputusan dari dua partai itu," kata Wakil Ketua I DPD Golkar Sulut ini.

Informasi CEP resmi dicalonkan Golkar didapat dari sumber terpercaya Tribun Manado, Rabu (8/7/2020). Sumber ini mengatakan, Bupati Minahasa Selatan sudah pasti diusung oleh Golkar dan PAN. "Ini sudah pasti. Info yang saya dapatkan calon wakil gubernur dari Bolaang Mongondow Raya," kata dia.

Sehan yang mendampingi Tetty. SSL merupakan Ketua DPW PAN Sulut.
Lamaluta menambahkan, bahwa Tetty sudah pasti maju pilgub. "Beliau (Tetty) ada rapat di Jakarta Rabu (8/7/2020). Rapat itu dipimpin oleh ketua umum partai," katanya.

Menurut dia, SK untuk Tetty segera diberikan. "Dalam rapat itu dibicarakan beberapa hal penting dalam rangka pilkada sejumlah daerah termasuk di Sulut," kata Ketua DPD II Golkar Bolaang Mongondow Timur ini.

Warga Bisa Cetak KK dan Akta Lahir Sendiri: Bisa Pakai Kertas HVS

Notulen rapat akan dituangkan dalam berita acara, termasuk juga hasil rapat tentang pemberian SK untuk Tetty. "Yah mudah-mudahan minggu ini SK-nya sudah keluar," pungkas dia. Rijal Ismail, warga Kota Manado mengatakan, dia akan menjadi mendukung mati-matian jika Golkar dan PAN mematenkan pasangan Tetty-Sehan.

"Ini paket yang sudah purna lantaran mewakili banyak hal," ujarnya. Di dalam pasangan itu sudah ada keterwakilan etnis, politik, serta Tetty yang akan mewakili kaum perempuan di Sulut. "Pasangan ini saya yakin akan menjadi pemenang pada Pilgub Sulut," kata dia. Golkar punya 7 kursi di DPRD Sulut. Butuh 2 kursi dari PAN supaya bisa mengusung CEP ke pesta demokrasi 5 tahunan ini.

Sudah komitmen
Ketum Gerindra menolak koalisi dengan Golkar. Penolakan disampaikan langsung kepada Airlangga dan jajaran pengurus Golkar yang menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Senin (6/7) lalu.

Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informasi Partai Golkar, Nurul Arifin menceritakan dua partai besar tersebut membahas banyak hal.
Salah satunya yakni kemungkinan koalisi di wilayah-wilayah Pilkada Serentak berlangsung, termasuk di Sulut.

Mulanya Golkar menawarkan Gerindra berkoalisi untuk mendukung CEP di Pilgub Sulut. Namun tawaran itu ditolak Prabowo. Prabowo menolak tawaran koalisi Golkar karena sudah berkomitmen dengan PDIP untuk mendukung petahana, Olly Dondokambey-Steven Kandouw di Pilgub Sulut.

"Yang saya ingat betul itu karena pembicaraannya agak lama, Sulut ya. Sulut itu petahananya Pak Olly, kami memajukan sendiri rencananya si Tetty. Kami bertanya, untuk Sulut dengan siapa ni?," kata Nurul Arifin bercerita dalam diskusi online 'Garuda dan Beringin Kongkow di Kertanegara', Rabu (8/7). "Kami sama PDIP, sama Pak Olly," sambung Nurul Arifin menirukan Prabowo menolak tawaran koalisi dengan Golkar.

Mendengar jawaban Prabowo, Golkar pun sempat bernegosiasi. Meminta agar dukungan Gerindra bisa diberikan kepada Tetty. Namun tak membuahkan hasil. "Jadi tidak bisa digeser ya? (Tanya Golkar)." "Oh kami sudah komitmen dengan beliau," ujar Nurul Arifin menjelaskan isi percakapan antara Prabowo dan Golkar.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved