Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Dapati Beberapa Permasalahan soal PPDB, Ganjar Pranowo Curhat: Kami Dibombardir Habis-habisan

Sebelumnya pendaftaran penerimaan peserta didik baru sudah dibuka pemerintah, diketahui dalam pendaftaran tersebut ada tahap-tahap yang harus dilewat.

Editor: Glendi Manengal
(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya pendaftaran penerimaan peserta didik baru sudah dibuka pemerintah.

Diketahui dalam pendaftaran tersebut ada tahap-tahap yang harus dilewati.

Namun ditemukan beberapa masalah dalam pendaftaran PPDB.

Ini Pangkalan Modern China yang Patut Diwaspadai, Ada Ratusan Tentara yang Menjaga

Ada Pergerakan Aneh di Korea Utara, Munculkan Kecurigaan Jepang Terkait Kondisi Kim Jong Un

KSAD Jendral Andika Perkasa Ngamuk! Anak Buahnya yang Tewas Ternyata Ditusuk Oknum Prajurit TNI AL

Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang sudah berlangsung sejak 17 hingga 25 Juni 2020 telah merangkum beragam catatan permasalahan yang terjadi.

Di antaranya mulai dari piagam kejuaraan, zonasi, kartu keluarga (KK), surat keterangan domisili (SKD) palsu hingga pencatutan nama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dalam pendaftaran PPDB.

PPDB Online
PPDB Online (Ist)

Dari beragam temuan kasus selama pendaftaran PPDB berlangsung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku mengurusi berbagai persoalan tersebut memang tidak mudah.

Bahkan, Ganjar pun merasa ditekan habis-habisan oleh banyak orang selama proses PPDB berlangsung.

"Mengurusi soal moralitas seperti itu memang tidak mudah. Kami dibombardir habis-habisan.

Tekanan luar biasa, sampai pak Wagub namanya dicatut. Alhamdulillah Pak Wagub langsung mengklarifikasi," ungkap Ganjar, Sabtu (26/6/2020).

"Maka kami mohon maaf, kalau yang selama ini nitip, marah-marah karena kami tidak bisa membantu, ini semata karena sistem yang memang terbuka dan publik bisa melihat pergerakannya," tambahnya.

Dari berbagai catatan permasalahan yang terjadi saat PPDB berlangsung dan mencolok adalah soal penggunaan SKD saat pendaftaran.

Tercatat, ada 13.834 calon siswa yang menggunakan SKD.

Dari jumlah itu, ada 1.007 calon siswa yang mencabut berkas SKD nya karena terindikasi asli tapi palsu.

Untuk itu, Ganjar meminta seluruh petugas untuk ketat dalam proses verifikasi dan validasi data.

"Soalnya saya kemarin sudah menemukan, saya telepon langsung orangnya dan mengakui bahwa itu salah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved