News
Disekap Selama 4 Jam Dalam Mobil Angkot, Dua Perempuan Ini Diancam oleh Perampok Akan Dibunuh
Selama 4 jam mencekam harus dihadapi oleh bidan dan seorang perawat didalam angkot.
SR tak punya kartu ATM, tetapi ada kartu Flazz di dompetnya. Perampok tak mau tahu. Mereka pikir, kartu itu kartu ATM. SR pun diancam-ancam.
"Itu Flazz, Pak!" bantah SR.
"Kamu jangan banyak ngomong. Berapa PIN-nya?"
"Itu kartu Flazz untuk naik kereta atau busway, Pak," ujar SR.
Dilecehkan, diancam diperkosa dan dibunuh
Para perampok masih tak terima, kata SR. Mereka terus-menerus meminta nomor kartu beserta nomor PIN ATM milik SR, kendati ia betul-betul tak membawanya.
"Kamu jangan bohong!" gertak perampok.
"Demi Allah, Pak," jawab SR.
"Jangan bawa-bawa nama Allah! Ngomong enggak?" balas perampok itu.
Kehabisan akal, para perampok tak hanya mengancam secara verbal.
Perampok itu langsung coba melecehkan kedua perempuan secara seksual. SR dan RP refleks menangkis tangan mereka.
"Kepada saya dia bilang, 'Diam enggak!'. Kemudian perut saya digunting," kata SR.
"Kalau teman saya dia langsung teriak. Habis teriak, terus perampok itu langsung memukul terus bilang, 'Diam, makanya nurut!'"
"Akhirnya kita takut sampai diancam dengan bahasa tidak sopan, seperti akan diperkosa sampai dibunuh," ungkapnya.
SR tak ingat persis bagaimana kedua perampok itu mengendurkan ancaman. Yang ia ingat, ia sempat bilang kepada perampok itu bahwa PIN ATM-nya sama dengan RP, walaupun kartu yang ia bawa adalah kartu Flazz.