Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Disekap Selama 4 Jam Dalam Mobil Angkot, Dua Perempuan Ini Diancam oleh Perampok Akan Dibunuh

Selama 4 jam mencekam harus dihadapi oleh bidan dan seorang perawat didalam angkot.

Editor: Glendi Manengal
Freepik.com
Ilustrasi perampokan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya ada petugas medis disekap dalam mobil angkot.

Selama 4 jam mencekam harus dihadapi oleh bidan dan seorang perawat didalam angkot.

Terkait hal tersebut bahkan mereka sempat mendapat ancaman untuk diperkosa dan mau dibunuh.

China yang Saat Ini di Tengah Konflik, Kini Eropa Tekan Tiongkok Batalkan UU Keamanan Hong Kong

Benarkah China Sengaja Kirim 100 Ribu Orang ke Seluruh Dunia? Bongkar Misteri Menyebarnya Covid-19

Pemerintah Rusia Konfirmasi, Gadis Cantik yang Tewas Kecelakaan di Bali Adalah Warga Negara Rusia

SR, seorang bidan salah satu rumah sakit swasta di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, masih ingat betul peristiwa mencekam yang melandanya, Minggu (21/6/2020) malam.

Kala itu, ia bersama rekannya perawat berinisial RP baru saja selesai bertugas di rumah sakit.

Ilustrasi perampokan.
Ilustrasi perampokan. ((Shutterstock))

Dua perempuan itu naik angkot ke arah Citeureup sekitar pukul 21.30 WIB, di mana rupanya mereka satu angkot dengan sepasang pria perampok.

Mereka berdua disekap empat jam sebelum beberapa hartanya dirampas. Selama penyekapan, berkali-kali mereka diancam seperti sandera.

SR mengungkapkan, perjalanan mulanya datar-datar saja. Tidak ada yang aneh. Sepasang pria tak dikenal itu pun tak banyak bicara.

Dalam remang malam, SR memperhatikan perawakan mereka. Satu tinggi besar, satu tampak sudah menuju usia paruh baya. Wajah keduanya tak dikenali karena dibalut masker.

Insiden bermula ketika RP memberi aba-aba kepada sopir agar menepi ketika angkot melintasi jalan dekat rumah kosnya.

Tak dinyana, sopir tak mengindahkan aba-aba itu. Sejurus kemudian, tubuh SR dan RP langsung dipiting ke lantai mobil oleh dua pria itu.

Keduanya dalam posisi tengkurap, punggung mereka ditindih kaki para perampok, kemudian tubuh mereka ditutupi kain.

"Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu," kisah SR kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

"Saya tanya, 'Pak, kita di mana?'. Dia jawab, di Ciawi. Tapi pas sesekali saya lihat jendela, saya lihat ada plang RS Annisa, saya hafal ini di Cibinong," tambah SR.

Begitu keadaan mereka hingga lebih kurang 2 sampai 3 jam, hingga akhirnya para perampok itu mulai menggeledah tas mereka. Rupanya, para perampok itu mengincar kartu ATM SR dan RP untuk menyedot saldonya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved