News
Pihak Hong Kong Sebut Campur Tangan AS dan Taiwan Penyebab Memanasnya Protes di Wilayahnya
Campur tangan Amerika Serikat (AS) dan Taiwan telah mengipasi api protes di Hong Kong dan memainkan peran dalam evolusi gerakan anti-pemerintah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya dari Menteri Keamanan Hong Kong John Lee Ka-chiu mengatakan, campur tangan Amerika Serikat (AS) dan Taiwan telah mengipasi api protes di Hong Kong dan memainkan peran dalam evolusi gerakan anti-pemerintah di bekas koloni Inggris ini.
Sebelumnya pada November tahun lalu, AS mengeluarkan Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong.
Hal tersebut untuk membuka jalan bagi sanksi ekonomi yang Presiden Donald Trump katakan bulan lalu akan negeri uak Sam luncurkan secara bertahap.
• Viral Mahasiswa Asal Indonesia Berdarah Manado Jawa Adu Jotos, Tumbangkan Bule AS, Ini Videonya
• Wali Kota Jakarta Timur Ancam Lapor ke Anies Baswedan, Geram Karena Pasar Tak Ditutup
• Amerika Serikat Akui Hubungannya dengan China Sudah di Titik Kritis

Dalam wawancara dengan South China Morning Post, Selasa (9/6), Lee menyebutkan, undang-undang tersebut bertentangan dengan hukum internasional dan merupakan "gangguan total" dalam urusan internal Hong Kong.
“Dan tentu saja, seluruh protes terjadi selama Pemilihan (Presiden) Taiwan".
"Jadi, ada gangguan oleh kekuatan eksternal selama bulan-bulan aksi (protes) dan saya pikir kita bisa melihat itu,” kata dia.
Lee menyatakan, campur tangan dari AS dan Taiwan telah "pasti" mengubah arah gerakan anti-pemerintah, tetapi menolak untuk menguraikan bagaimana yurisdiksi-yurisdiksi tersebut telah memicu protes dan apakah mereka terlibat dalam pendanaan.
"Protes skala besar membutuhkan sumber daya, uang, dan perencanaan," ujar Lee yang menambahkan, ia telah mengamati peralatan pengunjuk rasa yang mereka beli lagi dan lagi.
Lee percaya, gerakan itu sangat terorganisir ketika melakukan pembagian kerja, pengawasan penyebaran polisi, lalu cara para pemrotes menyerang dengan dukungan jalur pasokan, jaringan komando di darat, dan penggunaan sinyal tangan untuk komunikasi.
“Kami telah melihat advokasi kemerdekaan Hong Kong. Akhir-akhir ini kami telah melihat implikasi dari campur tangan asing pada urusan Hong Kong," sebut Lee.
Tapi, “Kami telah melihat penurunan kegiatan karena kurangnya sumber daya keuangan".
Jadi, orang-orang harus benar-benar membuat analisis sendiri dan menarik kesimpulan sendiri tentang semua hal itu,” imbuhnya.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam memperingatkan, pihaknya tidak bisa lagi menolerir "kekacauan" lebih lanjut, menyusul protes yang terus bergulir yang berakhir dengan kekerasan.
"Kita semua bisa melihat kesulitan yang telah kita lalui dalam satu tahun terakhir, dan karena situasi serius seperti itu, kita memiliki lebih banyak masalah yang harus dihadapi," kata Lam seperti dikutip Reuters.
"Kita perlu belajar dari kesalahan. Saya berharap, semua bisa belajar dari kesalahan, bahwa Hong Kong tidak tolerir lagi kekacauan seperti itu," ujarnya.
• Presiden Joko Widodo: Jika Dalam Perkembangan Ditemukan Kenaikan Kasus Baru, Akan Ada Penutupan Lagi
• Amerika Serikat Akui Hubungannya dengan China Sudah di Titik Kritis
• Viral Mahasiswa Asal Indonesia Berdarah Manado Jawa Adu Jotos, Tumbangkan Bule AS, Ini Videonya
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul " Memanas, Hong Kong sebut AS dan Taiwan kipasi api protes di wilayahnya "