Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Presiden Joko Widodo: Jika Dalam Perkembangan Ditemukan Kenaikan Kasus Baru, Akan Ada Penutupan Lagi

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemberlakuan kenormalan baru atau new normal di lapangan sangat dinamis.

Editor: Glendi Manengal
Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat meninjau Masjid Istiqlal jelang New Normal, Selasa (2/6/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Virus corona yang saat ini masih terus menyebar di Indonesia.

Terkait hal tersebut pemerintah sudah persiapkan protokol New Normal.

Namun, Diketahui kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat bahkan mencapai 1043 kasus dalam sehari.

Amerika Serikat Akui Hubungannya dengan China Sudah di Titik Kritis

Viral Mahasiswa Asal Indonesia Berdarah Manado Jawa Adu Jotos, Tumbangkan Bule AS, Ini Videonya

Wali Kota Jakarta Timur Ancam Lapor ke Anies Baswedan, Geram Karena Pasar Tak Ditutup

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool via Tribunnews.com)

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemberlakuan kenormalan baru atau new normal di lapangan sangat dinamis.

Ia mengatakan pemerintah tak segan menutup kembali sektor-sektor kehidupan yang beroperasi kembali di era new normal bila tiba-tiba ditemukan peningkatan kasus harian Covid-19.

"Perlu saya ingatkan jika dalam perkembangan ditemukan kenaikan kasus baru maka langsung akan kita lakukan pengetatan atau penutupan kembali," kata Jokowi saat berkunjung ke Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Ia pun meminta para kepala daerah yang telah menerapkan fase new normal secara rutin mengevaluasi keadaan di lapangan.

Jokowi meminta para kepala daerah tak lengah di fase new normal dan malah menghadapi gelombang kedua penularan Covid-19.

"Evaluasi secara rutin, sekali lagi meski misalnya sebuah daerah kasus baru menurun jangan sampai lengah karena di lapangan masih sangat dinamis".

"Keberhasilan pengendalian Covid-19 sangat ditentukan kedisplinan dan protokol kesehatan," ujar Jokowi.

"Saya kira kita semua harus optimis bahwa tantangan yang kita hadapi bisa kita kendalikan dengan baik dengan harapan bisa diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya sehingga kita bisa beraktivitas kembali," kata dia.

Tidak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan pemerintah daerah tak asal memutuskan penerapan kenormalan baru atau new normal di wilayahnya.

Ilustrasi menerapkan new normal di tempat kerja--mengenakan masker.
Ilustrasi menerapkan new normal di tempat kerja--mengenakan masker. (IST)

"Penentuan waktu kapan timing-nya, penting sekali, harus tepat. Kalkulasinya, hitungannya," ucap Presiden Jokowi.

"Jadi saya ingatkan juga pada daerah apabila sudah ingin memutuskan ke normal baru bicarakan dulu dengan Gugus Tugas," kata Jokowi.

Ia melihat masih ada daerah yang tingkat penularannya fluktuatif sehingga rawan jika langsung diberlakukan new normal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved