Virus Corona
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah: Karena Adanya Provokasi Membuat Proses Rapid Tes Terhambat
Nurdin Abdullah mengatakan, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes Covid-19 di masyarakat memang masih menjadi masalah tersendiri.
Yaitu menggunakan masker paling utama, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan.
Kedua, bergerak aktif melakukan tracing contact supaya dapat ditemukan orang-orang yang diduga dapat menularkan.
Ketiga melakukan tes, baik menggunakan PCR test maupun rapid test.
Ia menyebutkan, pihaknya telah mampu meningkatkan kapasitas laboratorium dari yang sebelumnya 350 spesimen per hari menjadi 800 spesimen per hari pada saat ini.

"Kenaikan ini karena peningkatan kapasitas lab jadi kita berharap menekan kematian, kurva Rt nya melandai, ini yang kami dorong sehingga betul-betul kami terus melakukan upaya-upaya supaya cepat untuk mengendalikan Covid-19," tegas dia.
Nurdin juga akan merumuskan bersama-sama pemerintah kabupaten/kota untuk membuat regulasi protokol kesehatan di masa new normal.
"Jadi inilah yang kami coba mendorong, kami akan bersama-sama membuat peraturan yang kira-kira dapat membuat masyarakat kita lebih disiplin terutama dalam rangka peningkatan kesehatan," tutur Nurdin.
• Viral Mahasiswa Asal Indonesia Berdarah Manado Jawa Adu Jotos, Tumbangkan Bule AS, Ini Videonya
• Wali Kota Jakarta Timur Ancam Lapor ke Anies Baswedan, Geram Karena Pasar Tak Ditutup
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul " Gubernur Sulawesi Selatan: Provokasi jadi penghambat rapid test "