News
Benarkah Donald Trump Mengundang Beberapa Negara untuk Melawan dan Mengisolasi China?
Kabarnya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana mengundang Australia, India, Korea Selatan, dan Rusia untuk bergabung dalam pertemuan G7
TRIBUNMANADO.CO.ID - Memanasnya Amerika serikat dan China.
Terkait soal perdagangan, Virus Corona hingga Laut China Selatan.
Bahkan sebelumnya pihak Amerika Serikat sudah mengirimkan beberapa personel militernya ke Laut China Selatan.
• Roy Suryo Kritik Pemerintah soal New Normal: Harusnya yang Dibuka Tempat Ibadah Dulu Bukan Mall
• Aksi Protes Rusuh, Agen Rahasia AS Larikan Donald Trump ke Bunker Bawah Tanah Gedung Putih
• Sebelumnya Marah-marah, Kini Risma Berpamitan Kepada Warga Surabaya, Ini Pesannya

Kabarnya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana mengundang Australia, India, Korea Selatan, dan Rusia untuk bergabung dalam pertemuan G7 yang akan datang, dalam suatu langkah yang memicu spekulasi bahwa ia berusaha membentuk blok untuk melawan China.
Dari laporan South China Morning Post, Trump memang tidak mengatakan apakah dia ingin G7 menjadi G11 secara permanen, tetapi mengatakan bahwa dia ingin mengundang keempat negara ini untuk menghadiri KTT dan mengatakan dia merasa kelompok itu sangat ketinggalan jaman.
Diketahui Juru bicara Gedung Putih Alyssa Farah mengatakan Trump ingin pertemuan puncak untuk membahas China, dan pengumuman itu menyusul meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing terkait masalah-masalah seperti penanganan pandemi Covid-19 dan Hong Kong.
Korea Selatan dan Australia sama-sama sekutu lama AS, dan yang terakhir telah mendukung seruan untuk penyelidikan independen terhadap sumber coronavirus dan juga menyatakan keprihatinan tentang hukum keamanan nasional yang direncanakan untuk Hong Kong.
India, yang merupakan pusat dari strategi Indo-Pasifik Washington, juga memiliki sejumlah pertentangan dengan Cina, termasuk pertikaian perbatasan mereka saat ini di Ladakh.
Namun, Rusia telah membangun kemitraan ekonomi dan strategis dengan Beijing dan dikeluarkan dari G8 setelah invasi Ukraina 2014 dan aneksasi Krimea.
Tapi Trump pada beberapa kesempatan menyarankan negara itu harus diundang kembali, karena kepentingan strategis globalnya.
Ni Feng, Direktur Institute of American Studies di Chinese Academy of Social Sciences, mengatakan Trump sedang berusaha untuk memobilisasi dukungan dari sekutu AS dalam mengendalikan Tiongkok.
"Tujuannya sederhana yakni untuk mengisolasi China".
"Ini hanya permulaan, dan langkah-langkah penahanan akan menyusul," katanya.
John Lee, seorang rekan senior di Institut Hudson, sebuah think tank Washington, mengatakan AS mungkin berupaya untuk memajukan agenda yang akan mempertimbangkan tanggung jawab ke China atas kegagalan yang memungkinkan pandemi terjadi.

China telah berusaha meningkatkan pengaruhnya di lembaga-lembaga dan platform multilateral selama dekade terakhir yang telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran di Washington.