Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Peneliti Ungkap Panjang Jari Manis Berkaitan Tingkat Kematian Pasien Covid-19, Diteliti di 41 Negara

Para peneliti di Inggris mengatakan, pasien Covid-19 pria berjari manis lebih panjang juga cenderung menderita gejala ringan.

Editor: Aldi Ponge
dimajadid.net Ilustrasi jari tangan: tes kepribadian
Ilustrasi Jari 

Tingkat fatality rate kasus pada tahap pandemi ini tidak dianggap sepenuhnya akurat karena bergantung pada strategi pengujian yang mengidentifikasi semua kasus, dan ini bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Tingkat fatalitas kasus untuk masing-masing negara dalam penelitian ini termasuk perempuan. Namun, hubungan antara panjang jari dan kematian masih ada ketika wanita dikeluarkan dari statistik.

Temuan ini lebih signifikan ketika melihat tangan kanan pria daripada tangan kiri mereka.

Bagaimana dengan Jari Manis Wanita?

Panjang jari tangan wanita tampaknya tidak mempengaruhi angka kematian, menurut penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Early Human Development.

Ketika melihat secara khusus di tangan kiri, 10 negara teratas dengan jari manis pria terpanjang memiliki tingkat fatalitas kasus rata-rata 3,1 per 100.000 orang, dibandingkan dengan 10 negara dengan jari manis terpendek, dengan tingkat fatalitas rata-rata 5.

Dan untuk tangan kanan, 10 negara teratas dengan jari manis terpanjang memiliki tingkat fatalitas kasus rata-rata 2,7, dibandingkan dengan 10 negara dengan jari manis terpendek, dengan tingkat fatalitas rata-rata 4,9.

Peneliti utama Profesor John Manning, mengatakan ini mungkin memberi Australia, Selandia Baru, Austria dan negara-negara Asia Timur, di mana jari manis pria lebih panjang, 'keunggulan biologis', demikian laporan The Sun.

Dia menambahkan: "Temuan kami mungkin adalah pria dengan jari manis panjang akan mengalami gejala ringan dan bisa kembali bekerja."

Para peneliti mengatakan bahwa panjang jari merupakan indikator seberapa banyak testosteron yang terpapar janin saat tumbuh.

Professing Manning mengatakan: 'Teorinya adalah seseorang dengan testosteron pranatal tinggi - dan jari manis panjang - memiliki kadar ACE2 yang lebih tinggi.

"Konsentrasi ini cukup besar untuk melawan virus."

Reseptor sel yang disebut ACE-2, yang melapisi permukaan sel, adalah apa yang dilampirkan oleh virus corona untuk menginfeksi sel-sel sehat kita.

Diperkirakan bahwa semakin banyak reseptor yang Anda miliki, semakin banyak titik masuk untuk virus.

Namun, reseptor ACE-2 dianggap membatasi perkembangan penyakit begitu coronavirus ada di dalam tubuh.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved