Virus Corona
Pemerintah Wuhan Larang Warga Konsumsi Daging Hewan Liar Selama 5 Tahun ke Depan
Larangan mengonsumsi daging hewan liar ini telah berlaku sejak 13 Mei yang lalu dan akan berjalan selama lima tahun.
“Penjual paniki di Pasar Ekstrem ini ada tujuh orang. Kami memperoleh paniki dari Makassar, Gorontalo, Kendari dan Palu.
"Tidak ada larangan kami menjual hanya pemerintah mengimbau kami tidak menerima pasokan paniki dari luar daerah. Tapi jujur saja, selama ini tidak ada masalah kami menjual paniki dari luar Sulut,” ujarnya.
Ia menambahkan, konsumsi paniki itu sudah tradisi di Tomohon.
“Nenek moyang kami menyebut ada khasiat kalau makan paniki, terutama sakit asma akan sembuh. Sehingga kami tidak pengaruh dengan isu virus Corona menyebar dari paniki. Lihat saja kami masih konsumsi,” ujarnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon melakukan pengawasan secara ketat pengiriman daging kelelawar dan ular untuk mencegah penularan penyakit di tengah wabah virus Corona. Para pedagang di Pasar Ekstrem di Tomohon diimbau beralih menjual daging babi, ayam dan sapi.
“Kami mendirikan dua pos pengawasan untuk menghentikan pengiriman daging kelelawar dan ular dari luar Sulut ke Pasar Tomohon,” ujar Sekretaris Kota Tomohon, Harold Lolowang.
Menurut Harold, sekitar 90 persen daging kelelawar, ular, dan anjing yang dijual di Pasar Tomohon didatangkan dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.
“Karena ini kayak anjing yang masuk ke Tomohon dari luar bukan produk Sulut. Jadi kita mengimbau kabupaten/kota di perbatasan Sulut dan Gorontalo untuk ikut mengawasi,” ujar Harold. (Ven)
• Di Pasar Tomohon Ada Ular Piton yang Tersedia 7-11 Meter