Warga Mulai Berani Keluar Rumah, Jualan Takjil Sri Mulai Ludes

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Praktis hanya sepekan pertama saja, pusat jajanan takjil di Lolak, Bolmong sepi.

Setelah itu, kembali meriah. Ramai seperti tahun tahun sebelumnya. Warga bergerombol
di depan penjual takjik. Tak berjarak. Physical distancing terabaikan.

Physical distancing mulai kendor di Kabupaten Bolmong. Perlahan warga mulai berani keluar dan berani tak jaga jarak.

Terpantau pula banyak warga yang tidak pakai masker. Sejumlah tempat usaha mulai lupa
menyediakan air cuci tangan.

• Eselon II dan Anggota DPRD di Bolsel Tak Dapat Tunjangan Hari Raya

Sejumlah masjid di Lolak sudah mulai menggelar salat tarawih. Yang mengikuti salat juga
kian banyak.

Di jalur dua Bolmong, puluhan anak muda pagi dan sore melakukan balapan liar. Pantai Lolak juga
sudah mulai ramai.

Warga  gelar camping di tepi pantai. Amatan Tribun, suasana mulai longgar di Lolak semenjak seorang jemaah tabligh di sana dinyatakan negatif hasil swab testnya setelah sebelumnya positif rapid test.

Warga awalnya takut keluar rumah. Seakan hendak merayakan hasil tes tersebut, warga keluar rumah.
Lama kelamaan physical distancing terabaikan.

• Bolmong Akhirnya Keluar Jurang Disclaimer, Ini Penjelasan BPK RI

"Warga mulai banyak keluar rumah," kata Sri seorang penjual takjil.

Jualan Sri kini mulai sering habis. Padahal sebelumnya sulit laku.

"Kini saya bisa untung Rp 300 ribu per hari," katanya.

Bupatu Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow meminta warga Bolmong untuk tetap menjalankan physical distancing untuk memutus ranting penyebaran Covid-19.

• BNI Peduli, Berikan APD untuk Pemkab Bolmong dan Bahan Pangan ke Kaum Dhuafa

"Tetap pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," kata dia saat menyerahkan bantuan
sembako dan bibit pertanian.

Menurut Yasti peran serta masyarakat sangat penting dalam mencegah penularan Covid-19.

Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengoleksi 5 Pasien Dalam Perawatan (PDP).