BLT
Kakek 82 Tahun Kembalikan BLT: Tidak Enak Menerima, Malah Bikin Tidak Bisa Tidur
Ia kirim uang itu lewat menantunya. Suwardi, kakek 82 tahun, tampak sehat namun sudah tak sanggup berdiri lama.
Mbah Wardi sempat menolak hadir karena bantuan itu mirip. Ia merasa bantuan untuk dirinya ganda.
“Takutnya double,” kata Wardi.
• Sanksi Bagi Warga Minahasa yang Menyalahgunakan BLT
Namun, pengurus pedukuhan menyarankan dirinya hadir menerima bantuan Kemensos ini sekaligus konsultasi tentang bagaimana memperlakukan dua bantuan itu.
Ia datang ke tempat pencairan BST di Gedung Kesenian, Sabtu (9/5/2020).
Ia menyampaikan bahwa sebenarnya dirinya sudah menerima bantuan serupa dari desa.
“Diberitahu bahwa ke depan hanya menerima yang blangko dari Jakarta (Kemensos),” kata Mbah Wardi.
Ia pun memutuskan mengembalikan bansos desa ke kantor Kalurahan, hari ini.
“Saya takut ada kesalahan (input data), kalau begitu (kan bisa untuk) orang lain saja,” kata Wardi.
Mujiyo mengungkapkan, desa menganggarkan Rp 95 juta sebagai BLT untuk 53 kepala keluarga selama 3 bulan dalam menghadapi krisis akibat pandemi.
Sementara, nilai keseluruhan upaya penanganan sekitar Rp 249 juta.
Ia mengungkapkan, ada 4 nama ganda penerima bansos, baik BLT maupun BST.
Dua nama yang ketahuan bisa segera dibatalkan. Keduanya warga Pedukuhan Kuncen.
Pihak kalurahan kemudian kedatangan lagi dua warga yang mengembalikan BLT Desa, salah satunya adalah Mbah Wardi.
“Awalnya kami mengajukan 400 nama ke Kemensos, disetujui 53. Dua sempat di cancel karena ganda. Dua lagi datang belakangan,” kata Mujiyo.
Bantuan Kemensos