Virus Corona
Tak Tahan Liat Tetangga Kelaparan Seorang Ibu Kembalikan Bantuan Sembako, Ini Kisahnya
Kabarnya karena tak tahan menyaksikan tetangganya kelaparan di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
Meski demikian, Irma tetap bersyukur lantaran tetap bisa membantu suami mencari nafkah dengan berjualan takjil jelang buka puasa.
"Suami sudah tidak kerja karena tidak bisa keluar rumah untung masuk bulan puasa jadi saya jualan takjil di depan rumah," kata Ibu dua anak ini.

Kades akui ada kesalahan data
Pihak pemerintah setempat sendiri berterimakasih kepada Irma atas kejujurannya dalam hal penerimaan bantuan sosial.
Pasalnya, Pemkab Gowa memberlakukan kebijakan bahwa bagi warga masyarakat penerima Bansos berupa PKH maupun pemegang Kartu Keluarga Sehat (KKS) tidak berhak lagi menerima bantuan Sembako Covid-19.
"Kami akui ada kesalahan data dalam penyaluran bantuan Sembako Pemkab," kata Sachrial, Pelaksana Tugas Harian (PLTH) Kepala Desa Bontoramba.
"Dan kami sangat berterimakasih atas kesadaran salah satu warga kami dan memang aturan yang berlaku demikian bahwa penerima PKH mau pun KKS sudah tidak berhak menerima paket Sembako dari Pemkab," lanjutnya.
Dari data yang dirilis Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kabupaten Gowa hingga Sabtu, (9/5/2020) jumlah warga yang positif terjangkit virus corona mengalami peningkatan meski dalah status PSBB.
"Yang positif bertambah menjadi 50 orang dan 205 PDP dan yang ODP sebanyak 415," kata Arifuddin Saeni, Kadis Infokom Kabupaten Gowa melalui pesan singkat pada Sabtu, (9/5/2020).
• Wiku Adisasmito: Gejala Pasien Covid-19 Paling Sering Ditemui Yaitu Batuk dan Pria Lebih Rentan
• Achmad Yurianto: Indonesia Harus Belajar dari Penanganan Pandemi Spanish Flu untuk Atasi Covid-19
• Kemenko Perekonomian Rencana Buka Fasilitas Publik Secara Bertahap, Tahap 2 Mal Beroperasi Kembali
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Irma, Kembalikan Bantuan Sembako karena Tak Tahan Lihat Tetangga Kelaparan"